Kamis, 31 Januari 2013

my CEPEN ketigaku ..



cerita paling mengahurukan sobat coba aja baca :')
 
ketidaksempurnaan


Ku hidup tidak dalam kesempurnaan yang nyata, ku merasa aku manusia yang sangat  rendah di mata manusia lainnya, akupun sangat berbeda dengan teman-telanku lainnya, temanku bisa berjalan berjalan menginjak bumi ini ,dengan kedua  kakinya, sedangkah aku ketikaku berjalan ku harus duduk di kursi roda, dengan tanganku menggelindingkan roda agar ku bisa berjalan. Akan tetapi dengan hadirnya salah seseorang di hidupku, kini hidupku lebih berarti, aku bisa mensyukuri apa yang  telah tuhan berikan kepadaku .
Awalnya ku mengenal seorang lelaki  iya adalah yoga teman pertama ketika kumasuk  di SMA . yoga adalh makhluk tuhan yang mau menerimaku apa adanya sebagai sahabatnya yang selalu ada disisiku , ia selalu menemani ketika kurasakan galau ataupun lagi senang. Tepuk atau yel-yel kita buat yang kita gunakan jika kita merasakan senang, ketika  bertemu atau juga kita menjalani misi jika berhasil itu yang membuat kita semakin kompak dan dekat.
(pada pagi hari)
“halo marmut (panggilanku), pagi-pagi udah baca buku rajinnya..” yoga merayuku.
“ emang gak boleh ya cing?oh ya udak aku tutup aja deh bukunya” jawabku sambil menutup buku
“ oh..oh.. enggak apa kok, emang gak ada yang larang kok, eh ayo nanti ke taman ? refresing kan habis uas kemaren terus kan ujian mau deket?yayaya?” jawab yoga sambil memohon.
“ hm..bener juga iya..oke deh”.jawabku
Lalupun kami pun bertepuk seperti biasanya.


****
(setelah di taman)
“ wah sejuk sekali disini udaranya, aku senang banget  lo ditambah lagi tanamannya bagus banget..” ujarku
“ iya sesejuk hatiku ketika berda di sampingmu,,wkwkwkw” gombal yoga kepadaku
Akhirnya kamipun duduk di tempat seperti biasanya, sambil memakan es krim yang biasanya  kami beli..
Tiba-tiba akupun melihat  temanku sekelas yaitu  sasya  (anak paling terkaya di sekolah) sedang teriak minta tolong, aku dan yogapun mendekati tempat tersebut, aku menyuruh yoga untuk memukul penjahat itu, tiba-tiba saja penjahat itu membawa pisau yang ada di tangannya,  dan tas sasya di lempar akan tetapi tangan sasya terkena pisau penjahat tersebut yang berusaha mengambil tas sasya.
“ kamu enggak papa kan sya?” tanyaku dan yoga serempak
“ enggak apa tapi sakit nih tanganku” jawab sasya kesakitan
Lalupun sasya aku ajak ke rumah, kuobati lukanya hingga agak mendingan.
“ terima kasih nad, yog kamu udah baik nolongin aku, mungkin kalau gak ada kamu sama yoga udah gatau lagi”ucapan dari sasya
“ iya sama-sama sasya, untung aja aku sama yoga liat kamu tadi, hehehe..”ujarku meringis
Yogapun pulang karena baru saja mamanya menelpon.
“ oh iya yang  ku tau nih kamu kan hobi  banget sama yang namanya nari, kebetulan aku juga sama seperti kamu, terus besok ada pembukaan pendaftaran lomba nari, apa kamu gak berminat ikutan?” Tanya sasya
“ apaa lomba nari? Wah mau dongg, tapii…. Kan kamu tau sendiri keadaanku seperti ini, mana mungkin bisa aku bisa nari?” dengan wajah gelisah
“ emmm (sambil memikirkan sesuatu) udah tenang aja, besok daftar bareng ya?”
****
(keesokan harinya ketika pendaftaran)
“ saya mau dafta                                                                                                                                                 r mbak ini map isinya persyaratannya?” berbicara dengan panitia lomba
“ apa kamu mau daftar?gak salah tuh? Sadar dong kedaanmu itu seperti apa? kalo kamu nari gimana narinya? Dasar anehh..” ujar si panitia dengan nada keras
akupun menangis di depan si panitia tersebut, aku bingung aku harus mengatakan apa, memang benar kata si panitia (dalam hatiku), tiba-tiba saja sasya bebicara sepertinya mau menjawab pertanyaannya panitia tersebut
“ eh mbak emang ada ta peraturan orang cacat gak bolehh ikut daftar nari?” tegas sasya
“ eh mbak sasya, ya gak ada kok mbak, tadi itu saya cuman iseng aja kok, jangan marah ya mbak , jangan ceritakan kejadian ini sama ibu mbak(mempunyai sanggar senam)  bisa-bisa saya di pecat nih..” jawab si panitia dengan menahan malu.
“ yaudah cepet sana daftarin temenku ini aku juga ya, GPL(gak pake lama)..” bentak sasya sambil tersenyum kecil kepadaku.
****
Tok..tok..tok.tok  minggu pagi ini sudah ada yang mengetuk pintu di rumahku, kubukakan pintu rumah ternyata sasya , entah mau ngapain aku tidak tahu, sepertinya mau bicara sesuatu, tapi dia tidak sendirian dia di temani ke dua orang tuanya.
“ budhe..budhe kemari, ada sasya sama ke dua orang tuanya ini..” budhe kupanggil ke ruang tamu
“jadi tujuan kami kemari ini, hanya untuk mebantu kamu, agar kamu tidak merasa kesusahan lagi..”ujar sasya dengan tatapan wajah yang tegang
“apa itu, sya?’ tanyaku penasaran
“ apa kamu mau, kaki kamu di operasi lalupun kamu bisa berjalan dengan baik? Kami yang menanggung semua biayanya” Tanya ayah sasya kepadaku
“ oh tuhan, yang benar saja??, apa tidak merepotkan , kan biaya operasi itu sangat mahal sekali, aku tidak mau menerima apabila itu menyusahkan anda” jawabku dengan tidak percaya
“ ya apakah tidak malah menyusahkan anda?” sahut budheku dengan tidak percaya juga
“ tidak nad itu malah membuat aku senang sekali dapat membantumu, karena dulu kamu juga pernah menyelamatkan nyawaku, jadi saat ini yang paling tepat untuk membalas budi kepadamu.”jawab sasya
“ dengan senang hati..”  jawabku dengan meneteskan air mata
Aku dan budhepun tertawa lebar kepada sasya dan ke dua orang tuanya, akupun memeluk sasya dengan eratnya..
****
Setelah operasi bejalan ,  dan istiraha selama 2 minggu, segeralah aku menghubungi yoga untuk belajar jalan di taman..
Yoga awalya tidak percaya saat aku beritahukan tentang kejadian ini tapi  setelah ia melihat langsung lalupun ia percaya, akupun mulai belajar berdiri dengan pegangan pundak yoga, setelah itu aku coba buat jalan dengan pelan-pelan sambil memegang tangan yoga, lama-lama akupun bisa berjalan walau tidak terlalu cepat, yang terpenting aku sudah bisa, ya tuhan terima kasih sungguh senangnya hati ini.
Hari semakin panas terik matahari mulai menengah tiba-tiba saja yoga wajahnya pucat, dan aku tanyai dia jawab tidak apa-apa, tiba-tiba saja yoga pingsan, aku segera minta teriak tolong  kepada orang sekitar dan segera membawa yoga ke rumah sakit.
Segeralah ke dua orang tua yoga aku hubungi,” oh iya aku ingat tadi kan yoga bilang kalau ke dua orang tuanya ada di luar kota, haduhh.. bagaimana ini?” batin dalam hatiku, tiba-tiba saja aku punya ide segera kuhubungilah sasya.
Ku menunggu setengahh jam di ruang tunggu tiba-tiba saja sasya datng bersama dengan ke dua orang tuanya, segeralah kumenceritakan apa yang terjadi.
Setelah itu dokter keluar dari kamar yoga, dokter mengatakan silahkan bapak dan ibu temui saya di ruangan saya dan dipersilahkan tidak apa menjenguk pasien, kedua orang tua sasya di suruh menemui dokter padahal tidak menyangkut yoga, tapi gak apalah mungkin mereka yang lebih tau tentang apa yang terjadi dalam yoga sebenarnya.
“ jadi bapak ibu kami belum pasti menentukan tapi sudah jelas tanda-tandanya  bahwa ananda yoga mengalami kanker otak, dan dapat dipastikan umurnya tidak panjang lagi” ujar dokter
“ apa ini bisa di sembuhkan dokter, tidak apa-apa pakai cara apapun kami siap membayar asalkan yoga sembuh”jawab ibu sasya dengan memohon.
”ya ibu tenang saja segala cara pasti saya lakukan yang terbaik untuk yoga, tapi saya sarankan janganlah berita ini disebarkan dulu, karena ini belum pasti” tegas dokter
Lalupun kedua orang tua sasya ke kamar yoga.
“ bagaimana mama keadaan yoga, apa yang dikatakan dokter?”Tanya sasya dengan panik
“ iya apa ibu, apa bapak, semoga tidak terjadi apa-apa?”
Kedua orang tua sasya saling menatap wajah, bingung apa yang mau dikatakan agar tidak melukai perasaan anaknya dan aku, maka terpaksalah berbohong  jalan satu-satunya.
“ emm…ya yoga gak papa nadia, kalian tenang aja yoga kata dokter hanya kecapekan saja dokter menyarankan agar yoga istirahat yang teratur”.jawab dengan meyakinkanku dengan sasya agar percaya.
Lalupun yoga terbangun dari istirahatnya, yoga kaget apa yang terjadi mengapa dia ada di rumah sakit, kamipun menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya…
****
(Keesokannya)
Waktu lomba kurang 5 hari lagi aku harus mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh, seperti biasa sasya aku undang ke rumah untuk latihan menari bersama, sebagai penggantinya yoga yang sekarang ada di rumah sakit.
Dan guru pembimbingku ialah budheku yang jago banget loh sama namanya menari, yang dulunya seorang penari dengan kekhasannya menari sehingga menjadi sangat –sangat terkenal. Ku ingin sekali menjadi sepertinya.
5 haripun berlalu tiba saatnya hari ini aku lomba menari untuk pertama kalinya dalam hidupku, yang slalu kuimpi-impikan sejak kecil dulu
Aku mendapat giliran yang pertama, akan tetapi saat giliranku malah aku di ejek-ejek sama temen-temen dan yang kudengar menyakitkan ialah dasar bekas anak cacat yang sukanya nyusahin orang lain!, “tenang kan fikiran kau nad, aku yakin pasti aku bisa!” batinku untuk tetap optimis.
Lombapunn berjalan dengan lancar, begitu juga dengan sasya.
4 jam berlalu, tibalah saatnya pengumuman siapakah yang pemenangnya,  tidak di sangka ternyata aku mendapatkan juara yang ke dua, dan sasya mendapat juara yang pertama, sungguh senangnya hatiku, kulihat teman-temanku yang tadi mengejekku pada melongo semua karena aku memegang piala.
Tetapi setelah ku sadar aku baru saja lupa sama yoga, yogakan kemarin bilang kalo udah sembuh dan udah janji bahwa hari ini dia akan melihatku menari, tetapi mengapa dia tidak datang juga. Mungkin dia ada masalah yang lebih penting daripada meliatku menari, sampai-sampai dia melupakan janjinya yang telah dia buat sendiri. Kucoba sms yoga. Ku coba menunggu.
“ cie yang juara ke dua ni ye, selamat ya nad aku seneng banget loh, kamu juara  ..” kata sasya  memuji
“ ah kamu bisa saja, kamu loh malah hebat juara pertama, hayo??”  jawabku
Hpku bergetar tandanya ada pesan masuk, ku buka ternyata yoga membalas pesanku yang tadi
Nad mavin aku ya aku enggak bisa dateng
karena aku ada acara keluarga tadi, yang sangat penting
sungguh aku minta mav sekali nadia
aku mohon, kamu mavin aku ya?
Salam kangen kucing :D
Ternyata yoga ada acara keluarga, ya sudahlah gak apa aku harus bisa ngertiin dia.
Sebenarnya yoga itu berbohong dia bilang seperti itu agar aku tidak ketambah beban fikiran, sesungguhnya yoga tadi mengambil tes untuk memastikan apa dia memang terkena penyakit kanker otak atau tidak, tes menunjukan bahwa yoga terkena penyakit kanker otak .
****
Ujian sekolah hamper dekat, kira-kira tinggal 1 minggu lagi, Setiap hari seusai pulang sekolah,aku bersama yoga dan sasya belajar bersama di rumahku
Hari ujianpun tiba, ujian dimulai, kemudian Ujianpun berjalan dengan baik, untung semua soal tadi yang aku pelajari banyak yang keluar, aku berharap nilaiku nanti mendapat nilai yang sempurna. Amin,
Setelah ujian berakhir semuanya, kulihat hpku seketika saja bergetar , kulihat ada sms dari yoga
Kutunggu kehadiranmu di taman dan tempat biasanya.
segeralah ku bergegas ke taman, mungkin dia mau ngomong sesuatu kepadaku.
****
(di taman)
“ada apa yoga, menungguku di taman? Apa yang ingin kamu katakana kepadaku?” tanaku
“jika aku lulus dari SMA aku ingin pergi jauh mencari kerja disuatu tempat , bila tuhan menghendaki kita bertemu, sungguh sesuatu yang indah, dan bila tidak ikhlaskan  nad..”
“hmmm…aku tak tau apa yang kamu bicarain yog, udah jangan ngaco ya?”
“ tapi aku serisu nad,…….”
Tiba- tiba Hp yoga berbunyi tanda ada telvon masuk, yoga segera mengangkat, sepertinya aku mau di tinggal lagi, dan yoga ada urusan penting lagi, lama-lama ku mersa heran aja sama si yoga ni..
“apa mau ada urusan penting, terus aku mau di tinggal begitu aja?” yoga mau ngomong udah keduluan ku ngomong
“ ya marmutku, sampai jumpa, ini sangat pentingg marmut”.jawab yoga terburu-buru, dan dia langsung nyosor aja mencium keningku, baru pertama kali ini dalam hidupku aku mersakannya.
****
Pengumuman hasil ujian di umumkan bersamaan dengan wisuda, aku udah enggak sabar, ternyata tidak di sangka aku menjadi peringkat pertama dari semua teman-temanku, sungguh senangnya hatiku ini, budhe datang ke sekolahan untuk foto bersama denganku atas perolehan nilai terbaik sesekolah, dan akupun mendapatkan beasiswa, sungguhku sangat bersyukur sekali, atas kenyataan ini, andaikan saja ada ayah dan ibu di sampingku sungguh sangat lengkap rasa bahagiaku ini..
Setelah acara selesai semua,  akupun pulang mengandarai taxsi, aku heran tumben-tumben saja pulang naik taxsi biasanya kan naik angkutan umum,
Bahagiaku kini usai dengan begitu cepat sudah, ku mengalami kecelakaan mobil taxi yang kukendarai remnya blong , sehingga orang yang sudah ku anggap ibu ke 2ku, kini hingga telah tiada, ku hidup sekarang hanya sebatangkara saja,orang yang sangat sayang ku sayangi satu-persatu hilang, serasa aku  percuma saja jika hidup, tidak ada gunanya..
1 bulan kemudian
 di rumah sendirian, hanya keheningan dan kesepian yang menemaniku saat ini,  tiba- tiba seseorang mengetuk pintu rumahku, kuberjalan segera membukakan pintunya, ku harap itu seseorang yang akan menemaniku, ternyata hanya seorang pak pos, yang mengantarkan surat untukku.
Segera kubuka isi surat itu, tidak di sangka surat itu berisikan aku di undang untuk mengikuti lomba tari tingkat nasional,  akupun segera bergegas ke tempat pendaftaran tersebut, 
Mungkin karena ku sangking buru-burunya, ku sampai-sampai menabrak orang jalan “Brak”, 
“maaf bapak maaf saya tidak sengaja, karena saya lagi buru-buru”
Bapak dan ibu itu mengelamun dan melihat kalung yang aku pakai ketika aku meminta maaf, akupun ngelambe-nglambein tanganku, aku bingung  kenapa mereka ngliatin kalung pemberian kedua orang tuaku ini,,
“ oh gak nak, enggak, oh ya nak nama kamu siapa?”
“ nama lengkap saya nadia anggreini, pak buk mav saya lagi buru-buru”
“ohh tuhanku apa benar ini anakku nadia yang kucari-cari selama ini, 
”hah maksut bapak dan ibu apa, mungkin salah orang mungkin.., 
“ ibu yakin kamu adalah ankibu yang selamaini cari-cari,, coba aja liat, kalung yang kamu pakai itu, kalung itu merupakan satu pasang dengan ibumu ini nak, coba aja liat!”berusaha menunjukan
aku bingung, aku masih merasa ragu, apakah didepanku ini benar2 orang tuaku yang selama ini aku cari-cari  aku, aku masih gak yakin aja.
 Aku putuskan nanti ke dua orang itu aku suruh datang ke rumah aku saja, aku kasih almat rumah ku .karena ini aku sangat buru2 sekali.
****
Pendaftaran usai aku segera pulang ke rumah, sebelum ku sampai rumah ,kulihat ada 2 orang dari jauh sedang menungguku sepertinya , ternyata itu kedua orang tua tadi yang mengaku-ngaku sebagai orang tuaku ,merekapun akhirnya kusuruh masuk.
“maaf ibu bapak menunggu lama, karena tadi pendaftarannya memerlukan proses yang panjang”



-
“memang kamu mau ikut lomba apa nak?”
“saya di suruh walikota untuk mengkitu lomba menari tingkat nasional yang diadakan di ibu kota ”
“ sungguh hebat sekali kamu nak, , sugguh beruntung ibu dan bapak memiliki anak sepertimu?”
“ mengapa dari tadi anda menganggap saya sebagai anak anda, jangan2 anda salah orang.”
“bukti sudah ada,kalung  yang kamu pakai itu kan sepasang dengan ibumu, apa saya perlu menceritakan semuanya yang terjadi?ataupun kita tes DNA saja agar kamu lebih percaya”ujar bapak dengan meyakinkanku
Merekapun menceritakan semua apa yang terjadi, tapi entah mengapa aku masih tidak yakin saja, kuputuskanlah saja besok kami tes DNA saja, agar aku lebih yakin jika mereka orang tuaku yang  slami ini kunantikan kedatangannya..
****
Keesokannya
Kamipun melalukan tes DNA, sepertinya wanita dan lelaki itu merasa sangat gugup sekali…
Kami tunggu hasilnya di ruang tunggu
1 jam kemudian, hasil keluar
Hasil menunjukan bahwa darahku dinyatakan COCOK dengan wanitaitu, sungguh ku merasa senang sekali dengan kenyataan iini, kini orang tuaku berda di sampingku lagi yang selama ini kunantikan kehadirannya sangat lama sekali..
Segeralah ku memeluk ayah dan ibuku dengan eratnya, hingga kumeneteskan air mata ..
Diusaplah air mataku dengan belaian kasih seorang ibu
Hari mendekati lomba semakin mendekat
Entah aku kini bingung siapa lagi yang mengajariku menari, ketika yang mengajiriku menari yaitu budhe telah  tiada. Kuceritakan ini pada ayah ibuku.
  jangan bingung sayang karena disini sudah ada yang akanmembimbingmu menari dengan gerakan yang indah sekali, yang lebih hebat lohh. Yaitu Ayahmu sendiri..”ujar ibu menghiburku
“sungguh ibuu?ya tuhan ternyata disisi lain orang tuaku sendiri juga ada yang pandai menari juga”
Segeralah ku meminta ayah tuk mengajariku, ayah mau dengan senang hati, kamipun latian dengan sangat penuh keseriusan dan kesantaian.
3 hari kami latihan berturut2  syukurlah latian berjalan   dengan lancar, kini ku sudah mempersiapkan semuanya, terutama mempersipkan mental.
Esoknya aku, ibu dan ayahpun berangkat ke Jakarta sepertinya kami juga liburan kesana untuk 2 hingga 3 minggu
Hampir saja ku melupakan yoga, mungkin yoga sekarang ada di suatu tempat dan aku tidak tau dimana itu, sehingga akupun mengirim surat kepadanya kukirim kerumahnya , mungkin dia akan pulang kerumahnya, dan membaca suratku ini
aku bilang kepada yoga bahwa besok aku akan menghadapi sesuatu untuk meraih sebuah impian..
aku tidak akan memberitahunya dulu, kuberitau setelah ku pulang dan lalu bertemu dengannya di tempat biasanya .
****
Setelah ku sampai di Jakarta sungguh perjalanan yang sangat lelah sekali, aku istirahat , agar besok menghadapi lomba menghadapi dengan tenang dan tidak lelah
Esoknya
Inilah waktu yang di tunggu-tunggu sselama ini para bejabat tinggi Negara rupanya juga datang bapak presidenpun datang astaga aku jadi gugup , kulihat disekitarku semua peserta  busananya sangat indah-indah dengan penuh warna yang menarik, sedangakan aku pakaian yang sangat sederhana dan simple, tapi tidak apa2 ini aku harus tetap optimis dan tetap rilex, kumenunggu giliranku aku bertepatan aku mendapat  giliran yang ke dua, (syukurlah tidak yang pertama).
Sungguh aku terkejut kontesan pertama menarinya sangat indah sekali dan busanayapun sangat mewah, hinggaku terkagum-kagum, mendapat tepukan meriah dari para penonton.
Tibalah giliranku, sebelum ku naik ke atas panggung ku berkata pada ibu dan ayah, “ibu yah doakan ku yang terbaik dari sekian banyak kontestan, dan beri aku semangat agarku tidak gugup!”
Ibu dan ayah  tersenyum kepadaku dan mencium pipiku.
Kini ku diatas panggung, aku sangat gugup sekali badanku panas, gemetaran rupanya aku demam panggung.
Terliat dari jauh sana ada seseorang yang menyorakiku “ayo nad semangat!!!” sepertinya itu yoga karena suara dan wajahnya mirip sekali, aku senang sekali ternyata yoga datang meliatku menari, gugupku serasa hilang
Musikpun diputar
Kumenari dengan sangat santainya dan lemah gemulai hingga tiba giliranku selesai, syukurlah (batinku)kini ku cepat turun dari panggung, dan lari segera mencari yoga , orang tuaku mengikutiku
Kuberlari kesana kemari tapi ku tidak bertemu juga, tapi aku yakin seyakinnya tadi itu yoga, yoga pasti ada disini, aku teruskann pencarianku , hingga akhirnya aku lelah, tidak kuat lagi.
“yogaaaaaaaa!!!!!!!!!!!” teriakku
“tenang sayang tenang, disini ada ayah dan ibu,  ibu dan ayah tadi mengejarmu karena tiba2 saja kamu lari sekencang2nya seperti mengejar sesuatu , memeng apa nak yang kamu kejar nak? Lalu kamu tak sadarkan diri tergeletak di pinggir jalan, untungnya ibu dan ayah menemukanmu.
” Tapi bu, yah tadi memang nad liat yoga, yoga sepertinya tadi memberiku semangat, ketika aku tadi demam panggung, tetapi setelah kuselesai menari yoga tidak ada dia menghilang, apa ini karena aku lagi rindu sekali sama yogabu,yah?
“ ya sayang mungkin tadi itu hanya perasanmu yang kebawa rindu ingin bertemu dengan yoga, sehingga kamu beranggapan dia ada disini, sudah sekarang tenangkan fikiran kamu nanti sepulang lomba dari Jakarta pasti kan ntar ya bakal ketemu kan, dan ayo kedepan  karena pengumuman pemenang seusai ini di umumkan… kata ayahku
Lalupun Pengumuman pemenang di umumkan ,
Pengumuman yang pertama ialah juara harapan aku tidak masuk  juara,
 kedua juara terbik pakaiannya,  akupun juga tidak masuk
lalu juara 3,2,1, inilah harapan terakhirku tuk meraih sebuah impian,
juri membacakan juara ke 3  ternyata bukan aku , juara ke 2 ternya sasya temanku yang paling baik hati itu.tibalah saat pembacaan juara pertama, juara pertama yang terbaik dari semua kontesan akan mengikuti  lomba tari internasional diadakan di inggris, aku terus berdoa dan berdoa tanganku bergemetar, hatiku deg-degkan..
siapakah yang akan membawa juara..
“pembawa juara pertama ialah NADIA ANGGREINI, berasal dari jawa timur, dipersilahkan saudari nadia anggreini untuk menerima hadiah bersama bapak presiden”.
Ya tuhanku ternyata aku peraihnya, akupun lalu meloncat dan segera memeluk ayah dan ibu dan foto bersama dengan bapak presiden.
 ****
Selama 2 minggu aku berlibur di Jakarta, karena liburan ini merupakan hadiahku juga.
Sungguhkupun rasanya seperti sebuah cerita dijakarta iini, kini ku merasa lega.
Tpi tinggal satu yang kurang yaitu. kuingin pulang bertemu yoga, dan yoga segera kuberitau tentang ini.
****
Aku pulang setelah ku sampai di rumah, tiba- tiba ada sebuah surat di depan pintu ku ambil surat itu, ku yakin itu dari yoga, sagera kubaca surat itu

Nadia sahabtku kini kau telah meraih sebuah impianmu
Aku sahabatmu yoga turut senang sekali merasakannya
Kini waktu berakhirnya masa menemanimu
Aku kembali pada penciptaku

Maafkan aku nad jika selama ini aku telah berbohong kepadamu
Jika selama ini aku tidak selalu di saat kamu membutuhkanku aku tidak ada aku berobat ,aku sakit, aku divonis umurku tidak panjang 
Karena ku tidak ingin air matamu jatuh karenaku
Sekarang impianku terwujudkan
Impianku melihat kamu tersenyum bahagia itulah yang kunamakan impian

Kuberharap jika kau menerima suratku ini
Berjanjilah padaku untuk tidak menangisiku atas kepergianku ini
Dan jenguklah aku di tempat peristirahatanku  jika kau rindu kepadaku
Kumenunggu datangnya kamu di  tempat peristirahatanku
Sampai bertemu di surga nanti
Aku sangat menyayangimu

Yoga
Aku sungguh sangggggggatttt sedih sekali, aku sungguh sangat stress sekali, sahabat yang paling aku sayangi pergi meninggalkanku begitu saja
Kutidak tau apa yang harus kulakukan,
Aku teriak sekeras2nya memanggil nam ayoga  ,serasa kuinginkan hanya bertemu dan menjemput  yoga,
Ibu dengar, lalupun ibu kekamar ku meliatku mendengkur menangis, lalu ibu membaca surat dari yoga..
Segera ibu menyuruhku ganti pakaian dan cuci muka, entah tau kemana aku mau di ajag kemana, aku turuti saja,
Ternyata aku diajag ke rumah yoga, keluarga yoga menceritakan apa yang semua terjadi, lalupun aku di ajak ke makam yoga, setelah sampai di makam, ku berkata apa isi hatiku
“ sahabatku yoga aku tidak bisa menepati janjiku, hari ini serasa sepi sekali tanpamu tpi takdir sudah terjadi ku ikhlaskan kepergianmu,, kini ku sangat beruntung aku sangat bahagia sekali mempunyai sahabat seperti kamu,
 karena selama kita berdampingan kita menjadi sahabat yang kompak, yang selu bersama ketika duka dan senag, selalu menjaga satu samalain dan kini ku sadar manusia itu tidak ad a yang sempurna, maka dari itu kita dilahirkan di dunia ini untuk saling bersama, karena untuk saling  melengkapi atas segala kekurangan yang sama-sama kita miliki...
selamat jalan kawan..
mimpi yang indah..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Y0u w0rld adalah my w0rld :'D Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template