Rabu, 30 Januari 2013

my cerpen (KEHILANGAN AKU)

-->kisah  yang mengharukan sepanjang dunia :')



Kehilangan Aku

Tentunya sungguh sangat senang sekali bukan? mempunyai seorang sahabat yang saling melengkapi, selalu ada pada saat kita senang maupun duka, dan tentunya saling mengerti. Itu semua yang aku rasakan bersama 3 orang sahabatku, yang semua memiliki sifat berbeda-beda, tetapi itu semua bukanlah penghalang bagi kita untuk bersama, bahkan di kelas kita terkenal kelompok yang paling kompak karena dimana-mana, kita saat di sekolah selalu saja bersama. Tentunya kami sudah lama sekali menjalin hubungan.
Memang benar di dunia ini tidak ada yang kekal begitu juga kebahagiaan yang kita rasa semua mulai berubah berasal dari sebuah lomba cerpen. bertepatan sekali aku hobi dalam membuat cerpen, sepertinya tidak asyik sih kalau aku sendiri yang ikut, gimana kalau aku ajak deh semua kelompokku? Awalnya mereka gak mau sih, tapi dengan sebuah rayuanku jadi pada ikut semua deh..kami bergerak buat nyiapin dengan cara baca diperpus, yang awalnya paling mualesss banget untuk pergi ke perpustakan kami jadi gemar deh. Ini semua kami lakukan demi persiapan seleksi lomba cerpen..
Lomba cerpen telah berlalu, aku tinggal tunggu sapa iya yang di kelompokku yang lolos?
“eh ada yang baru loh..?”ujar Debi dengan ngos-ngosan kayak habis dikejar anjing.
“wah apa itu deb pasti berita si Rio (gebetan Debi)?iyah kan?udah bosen tauk dengernya!”jawab monika.
“ihh belagu sok tau deh kamu?ini berita hot loh tentang anggota kelompok kita?”ujar Debi
“cepet beritau donk penasaran loh aku?”sahut Rara dengan sangat penasarannya.
“kasih tau enggak yaa???”goda Debi  
“katanya tadi mau kasih tau, piye toh kamu itu deb-deb?”sahut aku
“ iya-iya yang terpilih seleksi lomba cerpen?jangan lupa traktirannya loh tapi”jawab Debi.
“haaa?Siapa yang kamu maksut itu?” jawabku dengan bingung.
“iya kamu itu nadia sayangku?pokoknya traktir loh!”ujar Debi cengar-cengir bahagia.
“tapi aku lagi bokek cuy?gimana hayo?”jawabku memelas.
“gimana deh kalo dirayain dirumahku besok. Gak apa walau yang menang bukan aku. Tapi aku ikut bangga loh?”ujar Rara yang sedang bebaik hati.
“SETUJUuu…!!!” jawab kami semua dengan kompaknya.
“Ya tuhan!..”Tidak disangka aku peraihnya lomba cerpen itu. Aku benar-benar sangat senang sekali, segera kuberitau orang rumah atas berita baik ini.
            Kini aku merasa akulah yang paling baik diantara teman-temanku. Aku mulai mempersiapkannya, sehingga aku menjadi terlalu sibuk dan tidak ada waktu untuk bermain. Sampai-sampai juga aku melupakan janji yang telah kubuat bersama teman-temanku yaitu merayakan kemenanganku ini dirumah Rara.
Keesokannya, teman-temanku menghampiri aku yang sedang duduk di bangku yang sedang membuat cerpen kulirik mereka sepertinya mau memberikan sesuatu kepadaku, tetapi di saat teman-teman menghampiri. Tiba-tiba aku dari jauh dipanggil safira (jago buat cerpen). Segera kuhampirinya tanpa menoleh ke arah teman-teman, karena sepertinya ada hal penting yang akan dia bicarakan.
“ ada apa fir?kok tumbennya manggil aku?” tanyaku penasaran
“ em.. benerkan kamu yang juara terpilih seleksi lomba cerpen kemarinkan??” Tanya fira meyakinkan.
“ iya, emang ada apa sih sebenarnya?”jawabku penasaran sambil duduk dikantin
“kamu udah siapkan?bukannya lombanya itu besok ya?kok kamu gak kegurunya konfrimasi cerpenmu itu?”Tanya fira menjelas.
“tentunya udah siap donk, iya belum selesai tinggal dikit tadi aku selesain tapi malah kamunya manggil aku?”jawabku sambil membayar roti yang aku makan.
“oalah..tadi itu tah?yaudah ayo ke kelas aja iya?selesain cerpenmu biar lega kamunya? Udah deh biar rotinya aku bayar”. Ujar fira sambil mengeluarkan uang di sakunya.
“aduhh..kamu kok repotin aja iya?(udah keduluan dibayar) yaudah deh makasi loh iya?”jawabku dengan malu-malu tapi mau.
Lombapun telah berlangsung, pesertanya ternyata tidak seperti apa yang aku bayangkan, tetapi itu tidak membuat aku menjadi pesimis, aku harus tetap optimis. Hatiku serasa dag.dig.dug sesaat aku menanti pengumuman yang  juara setelah 1 hari lomba.
Hari pengumuman tiba, Sunguh tidak percaya sekali apa yang aku harapkan, aku menjadi juara utama dalam perlombaan itu, ini semua berkat rasa optimisku dan bantuan semangat dari temanku Safira. Aku tidak hanya senang saja, kedua orang tuaku pasti bangga juga, karena selanjutnya bulan depan anaknya akan mengikuti lomba cerpen tingkat kota. Sungguh rasanya sedang bermimpi.
Tetapi dibalik itu semua temanku Debi, Rara dan Monika yang harusnya senang mendengar berita ini, mereka malah menjauh dariku. Bahkan lebih parahnya pada saat ada tugas kerja kelompok mereka tidak mau gabung denganku. Rasanya aku seperti di asingkan. Hal ini yang membuat aku bertanya-tanya sebenarnya aku ini salah apa iya?
Bel istirahat berbunyi, sekarang aku disekolah ditemani oleh safira bukan temanku yang biasanya. Tiba-tiba pada saat aku enak-enak mengobrol rara, debi, dan Monika menghampiriku 
“eh dasar kamu itu jadi cewek jangan belagu sombong donk!! mentang-mentang udah suses kamu lupain kita!!” ujar debi dengan mata melotot.
“kita males punya teman sombong kayag kamu !, mending kita putusin hubungan temenan ini daripada kita sakit hati. iya enggak?” sahut monika dengan suara nada keras
Semua temanku pada marah-marah ke aku, kecuali rara (karena dia pendiam orangnya). Karena memang aku merasa bersalah jadi aku diam saja tetapi aku enggak terima dibilang seperti itu, karena rasanya sakit sekali.
“aduoh.. kalian itu biarin tah nadia gitu emang loe sapanya kok ngatur-ngatur hidupnya dia, ibunya?bukankan? apa jangan-jangan kalian iri iya sama nadia?” sahut safira tidak terima.
“eh loe tuh cewek sukanya ikut campur urusan orang diem iya?gak usah ikutan deh!!” balas Debi
Mendengar omongan itu semua, aku hanya diam dan segera kulepas lalu kubuang didepan mereka cincin tanda persahabtan itu. Kemudian akupun pergi ninggalin mereka. Safira mengikutiku, dia berusaha untuk nenangin aku.
Hampir 4 minggu aku menyiapkan betul-betul untuk lomba itu. Selama itu tiba-tiba ada berita kurang enak, bahwa dikabarkan Rara masuk rumkit karena penyakitnya kambuh. Aku tidak menjenguknya, padahal semua temanku sekelas pada menjenguknya. Karena disebabkan hari menuju lomba tidak lama lagi yaitu kurang 2 hari lagi.
Cerpen yang aku pelajari sampai-sampai aku bolak-balik nulisnya. Hasilnya yang bagus aku bawa di sekolahan untuk ditunjukan pada guru. Tetapi setelah aku tinggal sebentar.Tiba-tiba saat aku akan mengambilnya .cerpenku tidak ada di tempat. Aku cari dimana-mana hingga dikantin tidak ada.
“kok aneh banget iya fir?Kira-kira siapa iya yang ngambil?kog tega bener ya?” ujarku memelas
“Aku gak tau siapa yang ngambil, kalaupun aku tau pasti daritadi udah aku beritau lah! Em bisa jadi jangan-jangan disembunyian sama temenmu yang itu musuhin kamu itu loh?” jawab safira melotot
Segera aku hampiri monika dan debi,
“eh loe berdua iyah yang ngambil cerpenku, kalo iya sini dong kembalikin, besok gue udah lomba tau!!”kataku dengan menuduh.
“ih gak sudi deh ngambil barang orang munafik macam kayak lu!!!”jawab Debi melotot
Tanganku berusaha menampar Debi. Tapi enggak jadi karena dikendalikin sama Safira.
“eh fir kenapa sih kamu tadi halangi tanganku, biarin a biar dia tu tau rasa gimana dia dapet omongan kaya yang dia omongin, sakit tau enggak!!” ujarku sambil emosi
“nadia coba deh kamu piker aja, kalau aku tadi diam aja, masalahnya entar tambah panjang tauk, apa kamu mau masuk ke r.BK??”
“ya enggaklah, mana ada orang yang mau, lah tapi loh fir aku paling enggak suka itu dapet omongan yang gak enakin terutama tadi!!!”
“udah deh kamu sabar aja, sekarang kita pikir cerpenmu ini gimana?”
“Padahal lomba kurang 1 hari lagi, tapi cerpenku malah ilang, aku bingung harus nyari kemana lagi fira??” dengan wajah sedih dan bingung.
“emm.. gimana kalo sementara pakek cerpenku dulu, tapi ada dirumah?ayo ngambil kerumah ayo?daripda gak ada hayo?”safira berusaha nenangin.
“iya deh gak apa. ayo lo”
Kemudian dengan terpaksa aku kerumahnya, aku di ajak masuk kekamarnya, tiba-tiba aja dia di pnggil sama mamanya.aku suruh nungguin dikamar.
 Secara enggak sengaja aja aku ke meja belajarnya, aku liat setumpukan kertas, aku baca ternyata itu adalah cerpen milikku yang aku cari jelasnya aku kaget aja, safira kembli.
“ eh fir cerpen yang ada di mejamu itu punyanya siapa e?”tanyaku tegas
 “oh itu, emm…..jadi, Sebenarnya..”jawab safira lama
“udah deh bilang aja kamu yang ngambil, buat apa se kamu kok tega kayag gitu ke aku?kecewa tau gak aku! ternyata teman yang selama ini aku percaya i, dia adalah seorang munafik dan pengkhianat!!!!!”ujarku sambil teriak, lalupun aku langsung  pulang tanpa pmit ke orang tuanya.
Selama diperjalanan pulang aku hanya bisa menangis, menangis dan menangis karena teman yang selama ini aku percaya dia begitu kejam dan pengkhianat, Kini aku tidak mepunyai teman yang bisa aku percayai lagi.
Keesokan harinya, lomba cerpen berlangsung, di tempat lomba tiba-tiba otakku blank, aku malah teringat debi, monika, dan Rara ,Sepertinya q merasa bersalah sekali .
Aku mulai lomba, sepertinya aku tidak bisa kerja dngan baik. Sampai-sampai waktu tinggal sedikit, sedangkan cerpenku belum selesai, waktu habis, dengan terpaksa cerpen harus dikumpulkan.
Aku sedih dan heran kenapa tiba-tiba aku menjadi blank.
“ Sebenarnya ada apa dengan aku ini?”batinku dalam hati.
3 hari berlalu, pengumuman hasil lomba di umumkan. Ternyata Aku diumumkan tidak menang malah menjadi memalukan sekolah karena cerpen yang aku buat tidak jelas isinya dan belum selesai. Aku dimalu-malukan oleh temanku sekelas,terutama oleh debi dan monika, aku hanya diam menahan malu, aku tidak berani bercerita pada orang tuaku, pastinya aku malah dimarahi.
Aku terus merenungi apa yang saat ini terjadi padaku, tiba-tiba hpku bergetar, kubuka pesan masuk :

Selamat ya atas kekalahanmu!!!
By: debi, Monika dan Rara

ternyata mereka lebih senang aku kalah, okelah aku terima lapang dada..
Saat aku mengambil hpku di tas .Tiba-tiba di tas menemukan amplop berisi cincin persahabatan yang aku buang pada teman-temanku itu .
“Bukannya di buang ya  ko ada ditasku?” batinku penasaran dalam hati.
Kemudian aku liat amplop tertera nama by: Rara
Kini aku benar-benar merasa bersalah sekali, selama ini aku sudah berubah, akankah masih ada pintu maf untukku?

Ternyata selama ini aku telah kehilangan aku yang dulu.


sumber : duniamuisduniaku.blogspot.com (aku)



0 komentar:

Posting Komentar

 

Y0u w0rld adalah my w0rld :'D Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template