cerpen paling menggembirakan sepanjang masa :)
Menjelang hari raya idul fitri
kurang 3 hari lagi aku bersama keluarga membuat berbagai macam kue kering mulai
dari nastar, putri salju, keciput, rengginang, dan roto kering. Tidak hanya itu
saja di rumah masih banyak kue kering untuk hari raya, tetapi beli di toko.
Ibuku pun memanggil aku “kris..”
(suara ibu)
“ada apa bu?” jawabku
“kuenya itu buat hari raya masih
pengen buat lagi atau tidak? Apa cukup segitu saja”.tanya ibu
“iya, kalau menurut ibu sudah cukup
segitu saja, ya tidak apa”.
“iya sudahlah insyaallah kalau masih
ada waktu kita bikin lagi kue hari rayanya”.
“iya
ibu”,jawabku.
Setelah
itu saya ikut tante ke rumahnya di Mergosono, disana saya diajarkan tante
membuat rainbow cakes.
“kris
sekarang kan lagi jamannya kue-kue yang bewarna-warni seperti pelangi yang
biasa disebut rainbow cake, tante kok pingin ya membuat rainbow cakes buat hari
raya ini?” ujar tante
“ya
bikin aja tante, rainbows cakes kan unik, lucu apa salahnya kita mencoba untuk
membuatnya, kan juga tidak setiap rumah ada rainbow cakesnya, ayo te aku mau
membantu membuatnya?”ajakku semangat
sambil mengajak tante untuk segera membuat rainbow cakes.
“beneran
kamu mau membantu kris?” Tanya kembali tante
“iya
te aku mau membantu tante membuat rainbow cakesnya!”aku senang sekali karena
baru pertama kalinya aku membuat rainbow cakes.
“ya
udah ayo kita membeli bahan-bahannya di pasar Gadang” ajak tante
“emang
ada te di pasar Gadang bahan-bahan rainbow cakesnya?”tanyaku
“ya
mungkin ada, kita cari aja terlebih dahulu”.
“ya
udah te ayo kita berangkat!”, sambil berjalan keluar untuk mengambil sepeda
motornya.
Aku
dan tante berangkat menuju pasar gadang yang lumayan dekat dari rumah tante.
Setibanya di pasar gadang saya memarkirkan sepeda terlebih dahulu. Tante dengan
tanggapnya langsung memilih bahan-bahan untuk membuat rainbow cakesnya. Saya
hanya melihat-lihat saja dan mengikuti tante sambil membawa kan barang belanjaannya.
“kris
kamu kok diam saja kenapa?”Tanya tante
“iya
tante aku soalnya tidak tau apa saja bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat
rainbow cakesnya, he..he..he..”tawaku seperti terlihat orang yang bodoh.
“iya
tidak apa-apa walaupun kamu tidak tau, tetapi
kamu sekarangkan sudah tau apa saja bahan-bahannya”
“iya
te sekarang aku sudah tau dan paham, bahan-bahan apa saja yang harus digunakan”
“siiip,
la gitu dong baru keponakannya tante!” puji tante kepadaku.
Setelah
membeli berbagai macam bahan untuk membuat rainbow cakesnya. Akupun mengambil
sepeda di tempat parker, setelah itu kami pulang kerumah dan segera membuat
kuenya. Setelah sampai dirumah kami langsung kedapur dan menyiapkan
peralatan-peralatannya.
“kris
tolong taruh bahan-bahannya di wadah yang besar itu ya?”perintah tante
“siap
tante!!”dengan siapnya langsung ia menaruh bahan-bahannya diwadah besar itu.
Tanteku
dengan sabarnya menerangkan bagaimana sebenarnya membuat rainbow cakes dengan
baik dan benar agar hasilnya memuaskan.
“te
hebat banget sih tante membuat rainbow cakesnya dengan benar dan hasilnya
memuaskan” sambil kagum.
“iya
kris soalnya tante pernah diajari temen tante yang bekerja di toko kue”
"oh
gitu, pantesan tante bisa cara membuatnya, sekarang ilmu itu, tante berikan
kepadaku dong”
“iya
iyalah tantekan juga ingin lihat ponakan tante jago bikin kue”
“oh
iya-iya”jawabku cengar-cengir
Setelah
membuat rainbow cakes yang cukup lama, hampir 4 jam aku membantu sekaligus di
ajari tanteku untuk membuat rainbow cakesnya. Hasil dari buatanku dan tanteku
rasanya enak banget dan terlihat bagus.
Hari
yang sudah semakin sore, akhirnya aku pulang ke rumah dengan di antar tanteku,
akupun juga diberi rainbow cakesnya yang telah kami berdua buat. Aku senang
banget dan rainbow itu juga akan ku kasih buat ibu, adij, dan ayahku.
“kris
siapa hayo yang membuat rainbow cakesnya kok dari penampilannya bagus dan
rasanya juga begitu enak?” Tanya ayahku setelah memakan rainbow cakesnya yang
kuberikan padanya.
“iya
siapa lagi donk kalu bukan krisdiana…. dan dibantu tantenya, he..he..he..” ujar aku
sambil membanggakan diri.
“oh
iya ta?emang bener?”Tanya ayah seperti tidak percaya
“iya
bener pak itu buatanku dan tante, tante yang mengajariku”jawabku menjelaskan.
“oh
ya udah, gak nyangka ya? Sebenarnya tantemu itu gak jago loh buat kue”
“iya
pak tante tau resep rainbow cakes ini dari temennya yang bekerja di toko kue”
“oh
pantesan, bapak mengakui deh kalau kamu dan tantemu hebat!”karena walaupun
kalian gak jago sama sekali membuat kue tetapi dengan selembar resep gitu aja
bisa nampilin yang terbaik”puji ayah sambil terkagum-kagum.
“iya
sebenarnya aku sih ingin hari raya, ada rainbow cakes pak, dirumah kita gimana
ya?”Tanya kepada ayah.
“loh
kan hari raya tinggal 3 hari lagi, besok cuman tinggal 2 hari lagi terus pasti gak
ada waktu kris, belum nanti bersih-bersih rumah, membeli baju hari raya, apa
pada waktu hari raya kurang 1 hari lagi saja, bapak belikan rainbow cakes di
toko kue?” Tanya ayah sambil menunggu kepastian.
“ya
udah deh pak, kan juga gak perlu buat susah-susah dirumah, tapi beneran beliiin
ya pak?”
“iya
kris tenang aja, kapan sih pernah bapakmu ini bohong sama kamu?”rayu ayahku.
“ya
udah deh kalau gitu makasih ya pak!”
Tantekupun
pamit untuk pulang. Segera aku masuk ke kamar untuk istirahat sepertinya aku lelah
sekali. Hari juga sudah memasuki waktu malam.
keesokan
harinya aku bangun tidur, dibangunkan oleh ibuku.
“kris..kris..
bangun nak udah siang “
“iya
ibu sebentar”jawabku masih dengan tidur
“habis
itu cepet mandi ya?”
“iyah
ibuk”dengan masih mengantuk dan menguap.
Lalu
aku pergi kekamar mandi untuk mandi, sesudah mandi sudah kelihatan segar, aku
disuruh ibu untuk membersihkan rumah terlebih dahulu bersama adikku.
“kita
membersihkan rumah ini tidak seperti biasanya, harus lebih bersih lagi, tidak
hanya menyapu tetapi juga harus mengganti sprei semua kamar, mengecat tembok
yang banya tulisan dan juga membersihkan debu-debu yang menempel di bufet , tv,
kulkas, kipas angin, dan lain sebagainya”.intruksi ibu dengan jelas.
“loh
bu kok bisa begitu?”tanyaku bingung.
“gimana
sih kan soalnya hari raya idul fitri kurang 2 hari lagi, kita harus lebih lagi
membersihkan rumah kita, agar telihat bagus dan bersih!”
“okelah
kalau begitu, aku, adik, ibu bagi tugas ya? Gimana kalau ibu bagian menyapu
lantai dan halaman, adik membersihkan debu-debu yang ada di tv, kulkas, kipas angin,
dan lain sebagainya yang ada debunya”, ujarku
“iya
itu ide yang bagus kak, jadi kita membersihkan rumahnya akan lebih mudah”.ujar
adikku mengangguk-anggukan kepalanya.
“oke
deh ayo kita mulai membersihkan rumahnya, lebih cepat lebih baik dan segera
mengerjakan tugas yang telah diberikan, oke?”
“okey
ibuk!!” jawabku serentar bersama adikku.
Kamipun
segera melaksanakan tugas itu dengan ketelatenan dan juga giat, kebersamaanpun
harus tetap terjaga. Akhirnya adikku terlebih dahulu yang sudah menyeleseikan
tugasnya, tetapi setelah itu adikku tidak bersantai-santai, namun saling
membantu pekerjaan antara aku dengan ibu yang tugasnya belum terselesaikan.
“bu
apakah ibu perlu bantuan?”tawar adikku.
“oh
iyah tolong ambilkan sapu ijuk dibelakang rumah untuk menyapu halaman ini kotor
karena banyak sampah yang berserakan”.
“oh
iya baik buk”jawab dengan senang hati sambil menuju halaman rumah untuk
mengambil sapu ijiuk.
“buk
ini sapu ijuknya”sambil memberikan sapu ijuknya
“oh
ya nak makasih ya”
“oke
ibuk”
Setelah
itu adik saya menghampiri aku, ”kak apakah sudah selesai, kalau belum mau
dibantu apa enggak?”sambil berteriak karena aku sedang mengecat tembok di atas.
“gak
deh dek, ini udah tugas kakakmu, lagian ini iya mau selesai kok?”
“lah
terus aku ngapain dong kag??”
“kamu
lebih baik menyiapkan makanan terlebih dahulu saja untuk buka puasa, dan
setelah ini kami makan bersama”.
“eee
okeh deh kak. Aku masakin yang special iyah?enaknya masak rendang aja iyah
kak?”
“ya
udah deh tersera kamu aja deh dik”
Segera
adikku ke dapur untuk menyiapkan makanannya, ibu telah selesai mengerjakan
tugasnya, ibupun juga membantu adik yang sedang masak di dapur.
“mau
masak apa ini sintia(adikku)?”Tanya ibu
“ini
bu lagi mau masak rendang, karenakan mudah buatnya?”
“ya
udah sini ibuk bantuin masaknya?”tawar ibu
“oke
deh ibuk baik banget deh, he..he..he..”jawab adikku merayu
Ibu
dan adikku memasak di dapur sedangkan aku masih belum selesai mengecat tembok
yang kusam, dan banyak tulisannya. Tak lama kemudian ibu dan adikku selesai
memasak . ibupun memanggilku ”krs kok belum selesai juga mengecatnya?’”
“iya
buk ini sudah selesai kok mau turun dari tangga”
“oh
iya cepet cuci tangan sana, maskannya sudah jadi loh”ujar ibu
“oh
iya bu, aku cuci tangan dulu ya?”
“ya
udah ibu tunggu di ruang makan ya”
“oke
buk”jawabku
Kebetulan
sekali kami bertiga sedang berhalangan jadi tidak puasa, kamipun langsung makan
bersama.
“ini
masakan ibu dan adik, enak sekali sampai-sampai aku pengen nambah-nambah terus
loh”pujiku sambil tertawa garing
“yaiyalah
sapa dulu yang memberi resep masakannya, ibuk…”sahut adikku
“memang
ibuk tentang rasa itu tidak ada duanya, dan yang pasti paling enak”tambah
pujiku
“maka
dari itu kalian juga harus jago masak seperti ibu ya?”jawab ibu.
“iya
ibu aku ingin sekali jago masak seperti ibu”ujarku
“ya
udah ayo selesaikan makanannya dulu jangan ngomong aja nanti tersedak!”
perintah ibu
Setelah
kami makan, kamipun langsung nonton tv sebentar lalupun istirahat karena kami
terlalu capek, tetapi setelah aku bangun aku mandi langsung beraktifitas
kembali tetapi ini berbeda tidak bersama keluarga yaitu bersama kawan-kawanku
atau tetanggaku, biasanya kami bermain badminton hingga menjelang maghrib.
sumber :' my friend (KEWOL)
0 komentar:
Posting Komentar