cerita paling mengahurukan sobat coba aja baca :')
ketidaksempurnaan
Ku hidup tidak dalam kesempurnaan yang nyata, ku
merasa aku manusia yang sangat rendah di
mata manusia lainnya, akupun sangat berbeda dengan teman-telanku lainnya,
temanku bisa berjalan berjalan menginjak bumi ini ,dengan kedua kakinya, sedangkah aku ketikaku berjalan ku
harus duduk di kursi roda, dengan tanganku menggelindingkan roda agar ku bisa
berjalan. Akan tetapi dengan hadirnya salah seseorang di hidupku, kini hidupku
lebih berarti, aku bisa mensyukuri apa yang
telah tuhan berikan kepadaku .
Awalnya ku mengenal seorang lelaki iya adalah yoga teman pertama ketika
kumasuk di SMA . yoga adalh makhluk
tuhan yang mau menerimaku apa adanya sebagai sahabatnya yang selalu ada
disisiku , ia selalu menemani ketika kurasakan galau ataupun lagi senang. Tepuk
atau yel-yel kita buat yang kita gunakan jika kita merasakan senang,
ketika bertemu atau juga kita menjalani
misi jika berhasil itu yang membuat kita semakin kompak dan dekat.
(pada pagi hari)
“halo marmut (panggilanku), pagi-pagi udah baca buku
rajinnya..” yoga merayuku.
“ emang gak boleh ya cing?oh ya udak aku tutup aja
deh bukunya” jawabku sambil menutup buku
“ oh..oh.. enggak apa kok, emang gak ada yang larang
kok, eh ayo nanti ke taman ? refresing kan habis uas kemaren terus kan ujian
mau deket?yayaya?” jawab yoga sambil memohon.
“ hm..bener juga iya..oke deh”.jawabku
Lalupun kami pun bertepuk seperti biasanya.
****
(setelah di taman)
“ wah sejuk sekali disini udaranya, aku senang
banget lo ditambah lagi tanamannya bagus
banget..” ujarku
“ iya sesejuk hatiku ketika berda di
sampingmu,,wkwkwkw” gombal yoga kepadaku
Akhirnya kamipun duduk di tempat seperti biasanya,
sambil memakan es krim yang biasanya
kami beli..
Tiba-tiba akupun melihat temanku sekelas yaitu sasya
(anak paling terkaya di sekolah) sedang teriak minta tolong, aku dan
yogapun mendekati tempat tersebut, aku menyuruh yoga untuk memukul penjahat
itu, tiba-tiba saja penjahat itu membawa pisau yang ada di tangannya, dan tas sasya di lempar akan tetapi tangan
sasya terkena pisau penjahat tersebut yang berusaha mengambil tas sasya.
“ kamu enggak papa kan sya?” tanyaku dan yoga
serempak
“ enggak apa tapi sakit nih tanganku” jawab sasya
kesakitan
Lalupun sasya aku ajak ke rumah, kuobati lukanya
hingga agak mendingan.
“ terima kasih nad, yog kamu udah baik nolongin aku,
mungkin kalau gak ada kamu sama yoga udah gatau lagi”ucapan dari sasya
“ iya sama-sama sasya, untung aja aku sama yoga liat
kamu tadi, hehehe..”ujarku meringis
Yogapun pulang karena baru saja mamanya menelpon.
“ oh iya yang
ku tau nih kamu kan hobi banget
sama yang namanya nari, kebetulan aku juga sama seperti kamu, terus besok ada
pembukaan pendaftaran lomba nari, apa kamu gak berminat ikutan?” Tanya sasya
“ apaa lomba nari? Wah mau dongg, tapii…. Kan kamu tau
sendiri keadaanku seperti ini, mana mungkin bisa aku bisa nari?” dengan wajah
gelisah
“ emmm (sambil memikirkan sesuatu) udah tenang aja,
besok daftar bareng ya?”
****
(keesokan harinya ketika pendaftaran)
“ saya mau dafta r
mbak ini map isinya persyaratannya?” berbicara dengan panitia lomba
“ apa kamu mau daftar?gak salah tuh? Sadar dong
kedaanmu itu seperti apa? kalo kamu nari gimana narinya? Dasar anehh..” ujar si
panitia dengan nada keras
akupun menangis di depan si panitia tersebut, aku
bingung aku harus mengatakan apa, memang benar kata si panitia (dalam hatiku),
tiba-tiba saja sasya bebicara sepertinya mau menjawab pertanyaannya panitia
tersebut
“ eh mbak emang ada ta peraturan orang cacat gak
bolehh ikut daftar nari?” tegas sasya
“ eh mbak sasya, ya gak ada kok mbak, tadi itu saya
cuman iseng aja kok, jangan marah ya mbak , jangan ceritakan kejadian ini sama
ibu mbak(mempunyai sanggar senam)
bisa-bisa saya di pecat nih..” jawab si panitia dengan menahan malu.
“ yaudah cepet sana daftarin temenku ini aku juga
ya, GPL(gak pake lama)..” bentak sasya sambil tersenyum kecil kepadaku.
****
Tok..tok..tok.tok
minggu pagi ini sudah ada yang mengetuk pintu di rumahku, kubukakan
pintu rumah ternyata sasya , entah mau ngapain aku tidak tahu, sepertinya mau
bicara sesuatu, tapi dia tidak sendirian dia di temani ke dua orang tuanya.
“ budhe..budhe kemari, ada sasya sama ke dua orang
tuanya ini..” budhe kupanggil ke ruang tamu
“jadi tujuan kami kemari ini, hanya untuk mebantu
kamu, agar kamu tidak merasa kesusahan lagi..”ujar sasya dengan tatapan wajah
yang tegang
“apa itu, sya?’ tanyaku penasaran
“ apa kamu mau, kaki kamu di operasi lalupun kamu
bisa berjalan dengan baik? Kami yang menanggung semua biayanya” Tanya ayah
sasya kepadaku
“ oh tuhan, yang benar saja??, apa tidak merepotkan
, kan biaya operasi itu sangat mahal sekali, aku tidak mau menerima apabila itu
menyusahkan anda” jawabku dengan tidak percaya
“ ya apakah tidak malah menyusahkan anda?” sahut
budheku dengan tidak percaya juga
“ tidak nad itu malah membuat aku senang sekali
dapat membantumu, karena dulu kamu juga pernah menyelamatkan nyawaku, jadi saat
ini yang paling tepat untuk membalas budi kepadamu.”jawab sasya
“ dengan senang hati..” jawabku dengan meneteskan air mata
Aku dan budhepun tertawa lebar kepada sasya dan ke
dua orang tuanya, akupun memeluk sasya dengan eratnya..
****
Setelah operasi bejalan , dan istiraha selama 2 minggu, segeralah aku
menghubungi yoga untuk belajar jalan di taman..
Yoga awalya tidak percaya saat aku beritahukan
tentang kejadian ini tapi setelah ia
melihat langsung lalupun ia percaya, akupun mulai belajar berdiri dengan pegangan
pundak yoga, setelah itu aku coba buat jalan dengan pelan-pelan sambil memegang
tangan yoga, lama-lama akupun bisa berjalan walau tidak terlalu cepat, yang
terpenting aku sudah bisa, ya tuhan terima kasih sungguh senangnya hati ini.
Hari semakin panas terik matahari mulai menengah
tiba-tiba saja yoga wajahnya pucat, dan aku tanyai dia jawab tidak apa-apa,
tiba-tiba saja yoga pingsan, aku segera minta teriak tolong kepada orang sekitar dan segera membawa yoga
ke rumah sakit.
Segeralah ke dua orang tua yoga aku hubungi,” oh iya
aku ingat tadi kan yoga bilang kalau ke dua orang tuanya ada di luar kota,
haduhh.. bagaimana ini?” batin dalam hatiku, tiba-tiba saja aku punya ide
segera kuhubungilah sasya.
Ku menunggu setengahh jam di ruang tunggu tiba-tiba
saja sasya datng bersama dengan ke dua orang tuanya, segeralah kumenceritakan
apa yang terjadi.
Setelah itu dokter keluar dari kamar yoga, dokter
mengatakan silahkan bapak dan ibu temui saya di ruangan saya dan dipersilahkan
tidak apa menjenguk pasien, kedua orang tua sasya di suruh menemui dokter
padahal tidak menyangkut yoga, tapi gak apalah mungkin mereka yang lebih tau
tentang apa yang terjadi dalam yoga sebenarnya.
“ jadi bapak ibu kami belum pasti menentukan tapi
sudah jelas tanda-tandanya bahwa ananda
yoga mengalami kanker otak, dan dapat dipastikan umurnya tidak panjang lagi”
ujar dokter
“ apa ini bisa di sembuhkan dokter, tidak apa-apa
pakai cara apapun kami siap membayar asalkan yoga sembuh”jawab ibu sasya dengan
memohon.
”ya ibu tenang saja segala cara pasti saya lakukan
yang terbaik untuk yoga, tapi saya sarankan janganlah berita ini disebarkan
dulu, karena ini belum pasti” tegas dokter
Lalupun kedua orang tua sasya ke kamar yoga.
“ bagaimana mama keadaan yoga, apa yang dikatakan
dokter?”Tanya sasya dengan panik
“ iya apa ibu, apa bapak, semoga tidak terjadi
apa-apa?”
Kedua orang tua sasya saling menatap wajah, bingung
apa yang mau dikatakan agar tidak melukai perasaan anaknya dan aku, maka
terpaksalah berbohong jalan
satu-satunya.
“ emm…ya yoga gak papa nadia, kalian tenang aja yoga
kata dokter hanya kecapekan saja dokter menyarankan agar yoga istirahat yang
teratur”.jawab dengan meyakinkanku dengan sasya agar percaya.
Lalupun yoga terbangun dari istirahatnya, yoga kaget
apa yang terjadi mengapa dia ada di rumah sakit, kamipun menjelaskan apa yang
terjadi sebenarnya…
****
(Keesokannya)
Waktu lomba kurang 5 hari lagi aku harus
mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh, seperti biasa sasya aku undang ke
rumah untuk latihan menari bersama, sebagai penggantinya yoga yang sekarang ada
di rumah sakit.
Dan guru pembimbingku ialah budheku yang jago banget
loh sama namanya menari, yang dulunya seorang penari dengan kekhasannya menari
sehingga menjadi sangat –sangat terkenal. Ku ingin sekali menjadi sepertinya.
5 haripun berlalu tiba saatnya hari ini aku lomba
menari untuk pertama kalinya dalam hidupku, yang slalu kuimpi-impikan sejak
kecil dulu
Aku mendapat giliran yang pertama, akan tetapi saat
giliranku malah aku di ejek-ejek sama temen-temen dan yang kudengar menyakitkan
ialah dasar bekas anak cacat yang sukanya nyusahin orang lain!, “tenang kan
fikiran kau nad, aku yakin pasti aku bisa!” batinku untuk tetap optimis.
Lombapunn berjalan dengan lancar, begitu juga dengan
sasya.
4 jam berlalu, tibalah saatnya pengumuman siapakah
yang pemenangnya, tidak di sangka
ternyata aku mendapatkan juara yang ke dua, dan sasya mendapat juara yang
pertama, sungguh senangnya hatiku, kulihat teman-temanku yang tadi mengejekku
pada melongo semua karena aku memegang piala.
Tetapi setelah ku sadar aku baru saja lupa sama
yoga, yogakan kemarin bilang kalo udah sembuh dan udah janji bahwa hari ini dia
akan melihatku menari, tetapi mengapa dia tidak datang juga. Mungkin dia ada
masalah yang lebih penting daripada meliatku menari, sampai-sampai dia
melupakan janjinya yang telah dia buat sendiri. Kucoba sms yoga. Ku coba
menunggu.
“ cie yang juara ke dua ni ye, selamat ya nad aku
seneng banget loh, kamu juara ..” kata
sasya memuji
“ ah kamu bisa saja, kamu loh malah hebat juara pertama,
hayo??” jawabku
Hpku bergetar tandanya ada pesan masuk, ku buka
ternyata yoga membalas pesanku yang tadi
Nad
mavin aku ya aku enggak bisa dateng
karena aku ada acara keluarga tadi, yang sangat penting
sungguh aku minta mav sekali nadia
aku mohon, kamu mavin aku ya?
karena aku ada acara keluarga tadi, yang sangat penting
sungguh aku minta mav sekali nadia
aku mohon, kamu mavin aku ya?
Salam
kangen kucing :D
Ternyata yoga ada acara keluarga, ya sudahlah gak
apa aku harus bisa ngertiin dia.
Sebenarnya yoga itu berbohong dia bilang seperti itu
agar aku tidak ketambah beban fikiran, sesungguhnya yoga tadi mengambil tes
untuk memastikan apa dia memang terkena penyakit kanker otak atau tidak, tes
menunjukan bahwa yoga terkena penyakit kanker otak .
****
Ujian sekolah hamper dekat, kira-kira tinggal 1
minggu lagi, Setiap hari seusai pulang sekolah,aku bersama yoga dan sasya belajar
bersama di rumahku
Hari ujianpun tiba, ujian dimulai, kemudian Ujianpun
berjalan dengan baik, untung semua soal tadi yang aku pelajari banyak yang
keluar, aku berharap nilaiku nanti mendapat nilai yang sempurna. Amin,
Setelah ujian berakhir semuanya, kulihat hpku
seketika saja bergetar , kulihat ada sms dari yoga
Kutunggu
kehadiranmu di taman dan tempat biasanya.
segeralah ku bergegas ke taman, mungkin dia mau
ngomong sesuatu kepadaku.
****
(di taman)
“ada apa yoga, menungguku di taman? Apa yang ingin
kamu katakana kepadaku?” tanaku
“jika aku lulus dari SMA aku ingin pergi jauh
mencari kerja disuatu tempat , bila tuhan menghendaki kita bertemu, sungguh
sesuatu yang indah, dan bila tidak ikhlaskan
nad..”
“hmmm…aku tak tau apa yang kamu bicarain yog, udah
jangan ngaco ya?”
“ tapi aku serisu nad,…….”
Tiba- tiba Hp yoga berbunyi tanda ada telvon masuk,
yoga segera mengangkat, sepertinya aku mau di tinggal lagi, dan yoga ada urusan
penting lagi, lama-lama ku mersa heran aja sama si yoga ni..
“apa mau ada urusan penting, terus aku mau di
tinggal begitu aja?” yoga mau ngomong udah keduluan ku ngomong
“ ya marmutku, sampai jumpa, ini sangat pentingg
marmut”.jawab yoga terburu-buru, dan dia langsung nyosor aja mencium keningku,
baru pertama kali ini dalam hidupku aku mersakannya.
****
Pengumuman hasil ujian di umumkan bersamaan dengan
wisuda, aku udah enggak sabar, ternyata tidak di sangka aku menjadi peringkat
pertama dari semua teman-temanku, sungguh senangnya hatiku ini, budhe datang ke
sekolahan untuk foto bersama denganku atas perolehan nilai terbaik sesekolah,
dan akupun mendapatkan beasiswa, sungguhku sangat bersyukur sekali, atas
kenyataan ini, andaikan saja ada ayah dan ibu di sampingku sungguh sangat
lengkap rasa bahagiaku ini..
Setelah acara selesai semua, akupun pulang mengandarai taxsi, aku heran
tumben-tumben saja pulang naik taxsi biasanya kan naik angkutan umum,
Bahagiaku kini usai dengan begitu cepat sudah, ku
mengalami kecelakaan mobil taxi yang kukendarai remnya blong , sehingga orang
yang sudah ku anggap ibu ke 2ku, kini hingga telah tiada, ku hidup sekarang
hanya sebatangkara saja,orang yang sangat sayang ku sayangi satu-persatu
hilang, serasa aku percuma saja jika
hidup, tidak ada gunanya..
1 bulan kemudian
di rumah
sendirian, hanya keheningan dan kesepian yang menemaniku saat ini, tiba- tiba seseorang mengetuk pintu rumahku,
kuberjalan segera membukakan pintunya, ku harap itu seseorang yang akan
menemaniku, ternyata hanya seorang pak pos, yang mengantarkan surat untukku.
Segera kubuka isi surat itu, tidak di sangka surat
itu berisikan aku di undang untuk mengikuti lomba tari tingkat nasional, akupun segera bergegas ke tempat pendaftaran
tersebut,
Mungkin karena ku sangking buru-burunya, ku
sampai-sampai menabrak orang jalan “Brak”,
“maaf bapak maaf saya tidak sengaja, karena saya
lagi buru-buru”
Bapak dan ibu itu mengelamun dan melihat kalung yang
aku pakai ketika aku meminta maaf, akupun ngelambe-nglambein tanganku, aku
bingung kenapa mereka ngliatin kalung
pemberian kedua orang tuaku ini,,
“ oh gak nak, enggak, oh ya nak nama kamu siapa?”
“ nama lengkap saya nadia anggreini, pak buk mav
saya lagi buru-buru”
“ohh tuhanku apa benar ini anakku nadia yang
kucari-cari selama ini,
”hah maksut bapak dan ibu apa, mungkin salah orang
mungkin..,
“ ibu yakin kamu adalah ankibu yang selamaini
cari-cari,, coba aja liat, kalung yang kamu pakai itu, kalung itu merupakan
satu pasang dengan ibumu ini nak, coba aja liat!”berusaha menunjukan
aku bingung, aku masih merasa ragu, apakah didepanku
ini benar2 orang tuaku yang selama ini aku cari-cari aku, aku masih gak yakin aja.
Aku putuskan
nanti ke dua orang itu aku suruh datang ke rumah aku saja, aku kasih almat
rumah ku .karena ini aku sangat buru2 sekali.
****
Pendaftaran usai aku segera pulang ke rumah, sebelum
ku sampai rumah ,kulihat ada 2 orang dari jauh sedang menungguku sepertinya ,
ternyata itu kedua orang tua tadi yang mengaku-ngaku sebagai orang tuaku
,merekapun akhirnya kusuruh masuk.
“maaf ibu bapak menunggu lama, karena tadi pendaftarannya
memerlukan proses yang panjang”
-
“memang kamu mau ikut lomba apa nak?”
“saya di suruh walikota untuk mengkitu lomba menari
tingkat nasional yang diadakan di ibu kota ”
“ sungguh hebat sekali kamu nak, , sugguh beruntung
ibu dan bapak memiliki anak sepertimu?”
“ mengapa dari tadi anda menganggap saya sebagai
anak anda, jangan2 anda salah orang.”
“bukti sudah ada,kalung yang kamu pakai itu kan sepasang dengan
ibumu, apa saya perlu menceritakan semuanya yang terjadi?ataupun kita tes DNA
saja agar kamu lebih percaya”ujar bapak dengan meyakinkanku
Merekapun menceritakan semua apa yang terjadi, tapi
entah mengapa aku masih tidak yakin saja, kuputuskanlah saja besok kami tes DNA
saja, agar aku lebih yakin jika mereka orang tuaku yang slami ini kunantikan kedatangannya..
****
Keesokannya
Kamipun melalukan tes DNA, sepertinya wanita dan
lelaki itu merasa sangat gugup sekali…
Kami tunggu hasilnya di ruang tunggu
1 jam kemudian, hasil keluar
Hasil menunjukan bahwa darahku dinyatakan COCOK
dengan wanitaitu, sungguh ku merasa senang sekali dengan kenyataan iini, kini
orang tuaku berda di sampingku lagi yang selama ini kunantikan kehadirannya
sangat lama sekali..
Segeralah ku memeluk ayah dan ibuku dengan eratnya,
hingga kumeneteskan air mata ..
Diusaplah air mataku dengan belaian kasih seorang
ibu
Hari mendekati lomba semakin mendekat
Entah aku kini bingung siapa lagi yang mengajariku
menari, ketika yang mengajiriku menari yaitu budhe telah tiada. Kuceritakan ini pada ayah ibuku.
“ jangan
bingung sayang karena disini sudah ada yang akanmembimbingmu menari dengan
gerakan yang indah sekali, yang lebih hebat lohh. Yaitu Ayahmu sendiri..”ujar
ibu menghiburku
“sungguh ibuu?ya tuhan ternyata disisi lain orang
tuaku sendiri juga ada yang pandai menari juga”
Segeralah ku meminta ayah tuk mengajariku, ayah mau
dengan senang hati, kamipun latian dengan sangat penuh keseriusan dan
kesantaian.
3 hari kami latihan berturut2 syukurlah latian berjalan dengan lancar, kini ku sudah mempersiapkan
semuanya, terutama mempersipkan mental.
Esoknya aku, ibu dan ayahpun berangkat ke Jakarta
sepertinya kami juga liburan kesana untuk 2 hingga 3 minggu
Hampir saja ku melupakan yoga, mungkin yoga sekarang
ada di suatu tempat dan aku tidak tau dimana itu, sehingga akupun mengirim
surat kepadanya kukirim kerumahnya , mungkin dia akan pulang kerumahnya, dan
membaca suratku ini
aku bilang kepada yoga bahwa besok aku akan
menghadapi sesuatu untuk meraih sebuah impian..
aku tidak akan memberitahunya dulu, kuberitau
setelah ku pulang dan lalu bertemu dengannya di tempat biasanya .
****
Setelah ku sampai di Jakarta sungguh perjalanan yang
sangat lelah sekali, aku istirahat , agar besok menghadapi lomba menghadapi
dengan tenang dan tidak lelah
Esoknya
Inilah waktu yang di tunggu-tunggu sselama ini para
bejabat tinggi Negara rupanya juga datang bapak presidenpun datang astaga aku
jadi gugup , kulihat disekitarku semua peserta
busananya sangat indah-indah dengan penuh warna yang menarik, sedangakan
aku pakaian yang sangat sederhana dan simple, tapi tidak apa2 ini aku harus
tetap optimis dan tetap rilex, kumenunggu giliranku aku bertepatan aku
mendapat giliran yang ke dua, (syukurlah
tidak yang pertama).
Sungguh aku terkejut kontesan pertama menarinya
sangat indah sekali dan busanayapun sangat mewah, hinggaku terkagum-kagum,
mendapat tepukan meriah dari para penonton.
Tibalah giliranku, sebelum ku naik ke atas panggung
ku berkata pada ibu dan ayah, “ibu yah doakan ku yang terbaik dari sekian
banyak kontestan, dan beri aku semangat agarku tidak gugup!”
Ibu dan ayah
tersenyum kepadaku dan mencium pipiku.
Kini ku diatas panggung, aku sangat gugup sekali
badanku panas, gemetaran rupanya aku demam panggung.
Terliat dari jauh sana ada seseorang yang
menyorakiku “ayo nad semangat!!!” sepertinya itu yoga karena suara dan wajahnya
mirip sekali, aku senang sekali ternyata yoga datang meliatku menari, gugupku
serasa hilang
Musikpun diputar
Kumenari dengan sangat santainya dan lemah gemulai
hingga tiba giliranku selesai, syukurlah (batinku)kini ku cepat turun dari
panggung, dan lari segera mencari yoga , orang tuaku mengikutiku
Kuberlari kesana kemari tapi ku tidak bertemu juga,
tapi aku yakin seyakinnya tadi itu yoga, yoga pasti ada disini, aku teruskann
pencarianku , hingga akhirnya aku lelah, tidak kuat lagi.
“yogaaaaaaaa!!!!!!!!!!!” teriakku
“tenang sayang tenang, disini ada ayah dan ibu, ibu dan ayah tadi mengejarmu karena tiba2
saja kamu lari sekencang2nya seperti mengejar sesuatu , memeng apa nak yang
kamu kejar nak? Lalu kamu tak sadarkan diri tergeletak di pinggir jalan,
untungnya ibu dan ayah menemukanmu.
” Tapi bu, yah tadi memang nad liat yoga, yoga
sepertinya tadi memberiku semangat, ketika aku tadi demam panggung, tetapi
setelah kuselesai menari yoga tidak ada dia menghilang, apa ini karena aku lagi
rindu sekali sama yogabu,yah?
“ ya sayang mungkin tadi itu hanya perasanmu yang
kebawa rindu ingin bertemu dengan yoga, sehingga kamu beranggapan dia ada
disini, sudah sekarang tenangkan fikiran kamu nanti sepulang lomba dari Jakarta
pasti kan ntar ya bakal ketemu kan, dan ayo kedepan karena pengumuman pemenang seusai ini di
umumkan… kata ayahku
Lalupun Pengumuman pemenang di umumkan ,
Pengumuman yang pertama ialah juara harapan aku
tidak masuk juara,
kedua juara
terbik pakaiannya, akupun juga tidak masuk
lalu juara 3,2,1, inilah harapan terakhirku tuk
meraih sebuah impian,
juri membacakan juara ke 3 ternyata bukan aku , juara ke 2 ternya sasya
temanku yang paling baik hati itu.tibalah saat pembacaan juara pertama, juara
pertama yang terbaik dari semua kontesan akan mengikuti lomba tari internasional diadakan di inggris,
aku terus berdoa dan berdoa tanganku bergemetar, hatiku deg-degkan..
siapakah yang akan membawa juara..
“pembawa juara pertama ialah NADIA ANGGREINI,
berasal dari jawa timur, dipersilahkan saudari nadia anggreini untuk menerima
hadiah bersama bapak presiden”.
Ya tuhanku ternyata aku peraihnya, akupun lalu
meloncat dan segera memeluk ayah dan ibu dan foto bersama dengan bapak
presiden.
****
Selama 2 minggu aku berlibur di Jakarta, karena
liburan ini merupakan hadiahku juga.
Sungguhkupun rasanya seperti sebuah cerita dijakarta
iini, kini ku merasa lega.
Tpi tinggal satu yang kurang yaitu. kuingin pulang
bertemu yoga, dan yoga segera kuberitau tentang ini.
****
Aku pulang setelah ku sampai di rumah, tiba- tiba
ada sebuah surat di depan pintu ku ambil surat itu, ku yakin itu dari yoga,
sagera kubaca surat itu
Nadia
sahabtku kini kau telah meraih sebuah impianmu
Aku
sahabatmu yoga turut senang sekali merasakannya
Kini
waktu berakhirnya masa menemanimu
Aku
kembali pada penciptaku
Maafkan
aku nad jika selama ini aku telah berbohong kepadamu
Jika
selama ini aku tidak selalu di saat kamu membutuhkanku aku tidak ada aku
berobat ,aku sakit, aku divonis umurku tidak panjang
Karena
ku tidak ingin air matamu jatuh karenaku
Sekarang
impianku terwujudkan
Impianku
melihat kamu tersenyum bahagia itulah yang kunamakan impian
Kuberharap
jika kau menerima suratku ini
Berjanjilah
padaku untuk tidak menangisiku atas kepergianku ini
Dan
jenguklah aku di tempat peristirahatanku
jika kau rindu kepadaku
Kumenunggu
datangnya kamu di tempat
peristirahatanku
Sampai
bertemu di surga nanti
Aku
sangat menyayangimu
Yoga
Aku sungguh sangggggggatttt sedih sekali, aku
sungguh sangat stress sekali, sahabat yang paling aku sayangi pergi
meninggalkanku begitu saja
Kutidak tau apa yang harus kulakukan,
Aku teriak sekeras2nya memanggil nam ayoga ,serasa kuinginkan hanya bertemu dan
menjemput yoga,
Ibu dengar, lalupun ibu kekamar ku meliatku
mendengkur menangis, lalu ibu membaca surat dari yoga..
Segera ibu menyuruhku ganti pakaian dan cuci muka,
entah tau kemana aku mau di ajag kemana, aku turuti saja,
Ternyata aku diajag ke rumah yoga, keluarga yoga
menceritakan apa yang semua terjadi, lalupun aku di ajak ke makam yoga, setelah
sampai di makam, ku berkata apa isi hatiku
“
sahabatku yoga aku tidak bisa menepati janjiku, hari ini serasa sepi sekali
tanpamu tpi takdir sudah terjadi ku ikhlaskan kepergianmu,, kini ku sangat
beruntung aku sangat bahagia sekali mempunyai sahabat seperti kamu,
karena selama kita berdampingan kita menjadi
sahabat yang kompak, yang selu bersama ketika duka dan senag, selalu menjaga
satu samalain dan kini ku sadar manusia itu tidak ad a yang sempurna, maka dari
itu kita dilahirkan di dunia ini untuk saling bersama, karena untuk saling melengkapi atas segala kekurangan yang
sama-sama kita miliki...
selamat
jalan kawan..
mimpi
yang indah..
0 komentar:
Posting Komentar