Kamis, 31 Januari 2013

my CEPEN PERTAMAKU :)



                  
“ NADHIVA”
Teet…Teet…Teet…Teet…
Bel pulang pun berbunyi, waktu berakhirnya jam sekolah. Hanya  lima anak yang tetap tinggal di dalam kelas karena piket, “eh nggak terasa ya habis ini kita mau lulus ya   . . “, Tanya Icha sambil membawa sapu, ohh ya Cha habis ini kita mau lulus gak terasa banget ya. “ seru Nadiva. “rencana kamu mau ngelanjutin ke sekolah mana ? “ tanya Nadiva sambil menaruh sapu ke tempat semula.” Ehh temen-temen yuk pulang udah jam dua ni .” seru Nadiva, Akhirnya ke tiga anak tadi pulang tinggal. Nadiva dan Icha menutup pintu kelas.” Ehh Nad ayo main ke rumah ku.” Tanya Icha, “Emm gimana ya,oche ayo-ayo.” Jawab Nadhiva. “horee….Nadiva baik dehhh.”serhu Icha.
Mereka pun akhirnya ke rumah Icha sambil berjalan kaki, “huuuff, akhirnya sampai juga” Keluh Nadiva, “ayo masuk,duduk.” ajak Icha . “iya ni juga masih lagi copot sepatu.” Nadiva pun masuk. “Wah rumah kamu sederhana tapi unik banget ya, banyak lukisannya.” komentar Nadiva, “ Ya itu peninggalan almarhum ayahku, dia dulu seorang seniman yang hebat loh.”
jawab Icha. “Pantesan aja anaknya pinter melukis.”kata Nadiva memuji. “Hadehh…bisa-bisa aja kamu ini, oh iya aku panggilkan ibu aku dulu ya.” Seru Icha, Icha pun bergegas ke ruang belakang tak lama kemudian dia kembali ke ruang tamu bersama ibunya. “Kenalin ini ibu aku, namanya Sri Rahayu, kamu bisa manggil budhe Sri aja, dia cantik kan seperti aku?” Tanya Icha. “Tenang aja kamu cantik kok.” puji Nadiva. “Wah makasih, ohh ya kamu mau minum apa?” Tanya Icha. “Ahh gak usah repot-repot.” Jawab Nadiva. “Ayo lah bilang saja aku bikinin,es jeruk ya?” Icha merayu. “Ya sudah lah terserah kamu aja,lagian aku haus ni,lumayan seger tu.” Jawab Nadiva sambil tersenyum meledek. Lalu Icha bergegas pergi ke dapur dan membuat kan es jeruk untuk Nadiva dan dirinya sendiri.
Beberapa menit kemudian Icha datang dengan membawa dua gelas es jeruk yang segar. “Nad ini minumnya ayo di minum dulu .”ajak Icha. “oche, makasih ya Cha.” Jawab Nadiva. “Enaknya ngapain ya ?” Tanya Icha. “gimana kalau main laptop ku mumpung aku bawa laptop ni.” Tawar Nadiva. “wah boleh juga tu.” Lalu mereka bermain laptop milik Nadiva, dan mereka terasa bahagia sekali. Tak lama kemudian, “waduhh udah jam setengah lima ni, aku harus cabut pulang ni.” Kata Nadiva sambil menutup laptopnya. “aahh Nadiva ni, ya tapi besok lagi maen ya !” rayu Icha. “Iya insyaallah bila tuhan menghendaki.” Ledek Nadiva. “Uhh iya dehh terserah.” Lalu Nadiva berpamitan kepada Ibu Icha yang sedang memasak. Kemudian Nadiva pun pulang dengan jalan kaki
Sesampainya di rumah Nadiva bergegas masuk ke kamar, lalu dia bergegas mandi.”tok..tok..tok..”.Ketukan pintu berasal dari kamar Nadivha, di bukalah pintu,”sayang, ayah punya kejutan buat kamu lo?”,Tanya ayah nadiva, “wah apaan itu ayah?” Tanya Nadhiva dengan penuh penasaran,”udah sekarang kamu ganti baju sana yang cantik, ayah tunggu di depan,cepet ea dikg?”suruh ayah , lalu nadhiva bergegas cepat-cepat ganti bajunya dengan gaun yang indah, kemudian nadhivha segera ke ayah , merekapun berangkat ,mereka berangkat menggunakan mobil .
Tiba-tiba saja mobil ayah berhenti didepan restorant sea food “ ayah kok aku dibawa ke sini, aku kan alergi makanan sea food.” Panik Nadiva. “ sudahlah diam saja sayang.” Perintah ayah. “loh budhe Sri, Icha ngapain kalian di sini?” Tanya Nadiva dengan kaget. “loh kamu juga ngapain di sini?” Tanya balik Icha. “ealah, ternyata kalian sudah saling kenal ya ?,syukur lah saya tidak perlu untuk menyuruh kalian kenalan lagi.” Sahut ayah Nadiva. “Mas sepertinya anak kita sahabat akrab ya?” Tanya ibu Icha kepada ayah Nadiva “iya dik, ohh iya gimana sudah dipesan kan pakaian pengantin.” “loh siapa yah, yang mau married?” sahut Nadhiva. “adek gini loh sebenarnya, ayah dan ibunya Icha mau menikah dan apa kalian menyetujuinya?” Tanya ayah Nadiva. “haaaaaaaaa nikah ?whaaaat? aphaaa ?”jawab serentak Icha dan Nadiva. Icha dan Nadiva sepertinya bingung dan tak percaya, lalu suasana berubah menjadi hening tiba-tiba saja Nadiva menyahut “aku terserah ayah aja dehh kalau itu memang yang terbaik buat ayah, aku setuju-setuju aja.”kata Nadiva. “Oche aku juga setuju dehhh.”sahut Icha. “loh ibu kapan nikahnya?” Tanya Icha. “iya besok lusa dek.”jawab  Ibu Icha “wa, cepet banget ya, berarti harus udah siap-siap nih?” kata icha. Lalu ayah Nadhiva memesan makanan, tiga porsi makanan yang ia pesan,”loh Nadhiva kenapa kamu enggak maem, lagi diet ya?”tanya Icha,”iie enggak kok aku cuman alergi aja sama makanan sea food”. Tak lama kemudian mereka pulang karena hari sudah malam.
2 HARI KEMUDIAN
“saya nikahkan Sri Rahayu binti Abdul Wahid dengan Ridhuan Sodiqin bin Umar Bakri dengan seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar 150 juta si bayar tunai, sah......” kata bapak penghulu. “ SAH........” semuanya menjawab,                                         “ALHAMDULILLAH....”,                                                                                                                “Akhirnya, kita jadi keluarga ya ca”                                                                                                                  “heem, aku seneng banget deh”                                                                                                    “rasanya aku jadi kebayang, aku kalau nikah nanti kaya gimana ya?” kata Nadhiva                             “ya”                                                                                                                                                        “ayo kita hampiri ayah” ajak Nadhiva  “ya”                                                                                                                                                 “kamu kenapa sih, dari tadi aku tanyain jawabannya ya melulu” tanya Nadhiva dengn curiga, Icha pun masih terdiam saja dia sepertinya membayangkan sesuatu                                         “WHOOEYYYYY” bentak Nadhiva,                                                                                                              “eh, iya ada apa – ada apa?” jawab Icha dengan kaget.                                                                      “kamu sih, dari tadi aku tanyain jawabannya, ya melulu. Emang  ada apa sih?” tanya Nadhiva, “oh, enggak kok Cuma tiba-tiba aja aku kefikiran almarhum ayahku, sekarang dia ada di mana ya, aku kangen banget sama beliau,” jawab Icha dengan mata berkaca-kaca, lalu dipeluknya badan Nadhiva dengan eratnya, “aku kangen ayah, ayah dimana....?” Teriak Icha sambil menangis, Nadhiva berusaha melepaskan pelukan itu, lalu tak lama kemudian, dilepaslah pelukan itu, “ udah jangan menangis Cha kamu masih punya ayahku, ibumu, dan aku, yang sayang banget sama kamu”, rayu Nadhiva denagn lembutnya “ oh ya, beneran ta?” tanya Icha dengan menghapus air matanya, “iya, adikku sayang, hehehe....” lalu Icha pun tersenyum manis “gitu dong senyum.” Kata Nadhiva.
            3 bulan berjalan dengan sangat begitu cepat. Keluarga Nadhiva terlihat sangat rukun dan bahagia sekali. Tapi pada suatu hari ayah Nadhiva berteriak-teriak kesakitan sambil memaggil nama Nahiva. Lalu, bibi Inayah pembantu rumah Nadhiva segera telepon dokter, karena pada saat itu ibu Sri tidak ada di rumah, bibi Inayah juga menelepon sekolahan Icha dan Nadhiva  untuk disuruh cepat pulang, walau sekarang mereka sedang meghadapi UNAS, ayah Nadhivapun terus memenggil-memanggil nama Nadhiva, bibi Inayah khawatir  karena dokter yang ditelepon tidak datang-datang, begitu juga dengan ibu Sri ditelepon tidak bisa, tak lama Nadhiva dan Icha pun datang, “ada apa bi?” tanya Nadhiva dengan khawatir, bibi pun menarik tangn Nadhiva lalu di bawanya Nadhiva ke kamar ayah, “ayah, ada apa?” tanya Nadhiva dengan panik. Bu Sri pun datang, “Nadhiva ada apa ini kok ribut-ribut?”, tanya ibu Sri, “ndak tau, tiba-tiba aja ayah manggil-manggil namaku” ujar Nadhiva.
            Tiba-tiba suasana menjadi hening, lalu ayah Nadhiva berkata “Nadhiva sini, ayah mau pergi tolong kamu jaga ibu dan adikmu, warisannya aku berikan sama kamu, tolong gunakan seperlunya saja. Ayah sayang kamu, Ashadualla illahaillalah waashaduannamuhammadurrosullahhhh......” kata terakhir ayah.                                                        “AYAH................... JANGAN TINNGALIN NADHIVA, AKU SAYANG AYAH” terak Nadhiva sambil menangis sekencang mungkin. “innalillahi wainnalillahirojiun” kata ibu Sri, bibi Inayah, dan Icha dengan mata berkaca-kaca, lalu dimakamkanlah ayah Nadhiva, Nadhiva masih enggak bisa nerima kenyataan ini, dia masih terus saja menangis dan menangis, lalu Icha menghampirinya, kemudian memeluk tubuh Nadhiva dengan eratnya,”sudahlah kak jangan menangis,apalah gunanya menangis, kalau tidak ada manfaatnya, kakakan masih punya aku dan ibu disisni yang sangat sama kakak”. Icha berusaha menenangkan kakaknya, “ tapi adek, aku itu sulit banget tau gak nerima kenyataan ini?”kata nadhiva dengan memelas, ”enggak kakak aja aku dulu iya kayag gini,enggak bisa nerima kenyataan waktu ayahku meninggal, tapi sebab kakak datang dikehidupanku aku jadi bisa melupakan semua masa laluku yang buruk itu, aku bersyukur bangett deh.......!”ujar Icha                                                                                                                      “apa bener...???????”                                                                                                                                  “iya kakakku sayang”Nadhivapun lalu tersenyum, akan tetapi tiba-tiba saja Bu Sri menarik tangan Nadhiva sambil membawa tas ransel,”ee Nadhiva pergi sana, keluar kau dari rumahku, kamu bukan siapa-siapa akun lagi jadi sebaiknya kamu pergi sana...!”bentak bu Sri, “mengapa ibu usir Nadiva, dia kan yang mempunyai rumah ini bu?” sahut Icha. “diam kau nak enngak usah ikut campur urusan ibu!”sahut ibu Sri.                                                                                                  “ibu Sri, mengapa kau usir saya, apa salah saya?” tegas Nadhiva.                                               “berani-berani ya, kau menentang saya mau jadi sok jagoan ea kamu?”                                                    lalu di tamparnya Nadhiva hingga pipinya merah, lalu Nadhiva lari dan pergi entah kemana dia,  “kaka.....jangan tinggalkan aku?” teriak Icha. “kamu masuk kamar sana, tidur bentak bu Sri.
            Keesokan harinya,                                                                                                            Hari ini SMA Mekar Sari 1 mengumumkan siapakah yang lulus UNAS, dan siapa dapat nilai tertinggi, tidak disangka ternyata yang tertinggi ialah Nadhiva. Tapi nampaknya Nadhiva tidak kelihatan lalu dicarinya Nadhiva oleh Icha “ee Robbi kamu lihat Nadhiva gak?” tanya Icha,                            “oo, lihat atu neng, dia mah ada di kantin sendirian tadi” jawab Robbi.                                       “wa, ocey makasi informasinya” lalu Icha pun bergegas menuju ke kantin, emang bener Nadhiva ada di kantin di hampirinya Nadhiva, “hey nad, kamu gak lihat apa papan pengumuman, da berita bagus lho?” ujar Icha. Nadhiva membuang mukanya, dan dia diam seribu bahasa , tidak menjawab pertanyaan dari Icha, “kenapa sih diam saja, aku tanya kok enggak di jawab, apa jangan-jangan kamu marah ya gara-gara yang kemaren”,tanya sekali lagi ,Nadhivapun tetap diam saja, tidak menjawab pertanyaan Icha,"iya sudah kalau tidak mau jawab,aku pergi saja!”goda icha ,”eee ee mau kemana,iya oke aku jawab, tapi jangan pergi iya?”jawab Nadhiva dengan sinis,”na gitu dong,oo iya ini aku bawa sedikit uang buat kamu, semoga cukup iya?”             “e ee enggak usa repot-repot “Nadhiva berusaha menolaknya,”sudahlah terima saja,kalau enggak di terima aku pulang lo....!”ancam Icha “ iya SAYANG aku mau kok, makasih iya, oo iya BTW tadi maksudnya kamu berita bagus itu apa sih..?”tanya Nadhiva, lalu ditariklah tangan Nadhiva dan dibawalah Nadhiva ke tempat papan pengumuman tersebut dipajang,”lihat siapa itu yang paling atas sendiri yang peringkat pertama itu loh..”ujar Icha                                                   “HAAAA........AINUN NADHIVA, waah namaku, apa bener ini, ini enggak mimpi kan????”kata Nadhiva dengan sangat gembiranya seperti orang stress, HEHEHE.......,”iya kakak itu kakak,kakak pendapat nilai UNAS terbaik sekota malang”,                                                    “oo iya...? ya ALLAH terima kasih”Nadhiva berterima kasih kepada tuhan sambil syujud syukur,tak lama kemudian Nadhiva dipanggil oleh kepala sekolah, satu setengah jampun berlalu, tiba-tiba saja Nadhiva berlari menuju Icha, kemudian dipeluknya tubuh Icha dengan sangat eratnya, “lo nad ada apa?”tanya Icha dengan bingungnya,”aku mendapat bea siswa untuk masuk kuliah GRATIS”,perjelas Nadhiva.”cie...cie....cie Nadhiva,  ihir, aku turut seneng deh kamu berhasil, oo iya aku minta nomer hp kamu dong, biar kita gampang hubungannya?”                                                      “hmmm..iya-iya catet iya, 081817132230”jawab Nadhiva                                                               “oo ea sekarang kamu tinggal dimana?”,tanya Icha                                                                                  “aku sekarang tinggal di kos-kosan putri city, yang didekatnya Smpn 14 itu loh, tau enggak?”                        “oo ala itu ta, aku tau, insya ALLAH aku kalo ada waktu luang kesana kok, uda dulu iya aku cabut dulu pulang, by....”  sambil mencegat taksi                                                                                                                          “oo iya aku pasti senang kalo kamu datang kesana, ea sudah hati-hati iya”, sambil melambaikan tangan.

                        Sebulan berjalan dengan cepat
            Nadhiva sekarang sudah kuliah dia kuliah sambil bekerja jadi seorang guru honorer, ya cukup-cukup buat kebutuhan sehari-hari. Ee tidak disangka, Nadhiva sedang jatuh hati dengan teman kuliahnya, yang bernama Ilham baru pertama kali ini loh.... Nadhiva jatuh cinta sama cowok dalam hidupnya wa, berarti cinta pertama dong, cie...... “kring...kring....kring” alarm Nadhiva berbunyi tandanya Nadhiva harus sudah bangu, lalu bergegas mandi, ee gak malah bangun atau apalah malah tambah alarmnya dibanting terus tidur lagi deh. Tiba-tiba saja hp Nadhiva bergetar 3kali tandanya ada sms, dibukanya sms tersebut ee tidak taunya dari Icha, yang sms bacanya (pagi kak, udah jam 6 yuk berangkat, hehehe), “apa? Jam 6 gila......aku kan harus sampai di sekolahan jam setengah tujuh”, Nadhiva pun bergegas ambil handuk lalu mandi, hebat mandinya cepet banget belum ada lima menit udah selesai, lalu sudah rapi semuanya, Nadhiva pun berangkat dengan jalan kaki, Nadhiva terpaksa jalan sambil ngebut, tak lama kemudian hp Nadhiva bergetar tandantya ada sms dibukanya sms dari Icha lagi, (kak metjalan ya, hehehe) sangking seriusnya baca sms setelah dia menoleh ke depan BRAKKK.........AAAAH..... buku bawaan Nadhiva jatuh semua. Dia mau marah sama orang yang menabraknya, setelah dilihat ternyata itu pujaan hatinya, cie......swet-swet.... sambil mengambil buku bawaan mereka yang pada jatuh semua, mereka saling bertatap muk`. Weeee.....pandangan pertama ni ye..... lalu cowok tadi itu mengulurkan tangannya sambil berkata “maafin aku ya....?”                                                    “oh iya, iya ini juga salahku kok...?”                                                                                                               “udah-udah jangan nyalahin diri, btw kamu kelas berapa?” sambil jalan berdua.                                            “aku kelas 1a, sedangkan kamu?”                                                                                                                         “wah, sama berarti kita sekelas, oh iya perkenalin nama aku Ilham, nama kamu siapa?”                            “wah, nama yang bagus iyah, kalau nama aku Nadhiva” tanpa menghiraukan waktu. Untung saja waktu mereka masuk materi yang akan dibahas segera dimulai, lalu mereka pun duduk dibangku paling belakang, kebetulan bangku paling belakang ada dua bangku, jadi bangku tersebut ditempati oleh mereka.
        Tak lama kemudian materipun selesai, Ilham mengajak Nadhivha kerumahnya, karena ada tugas yang harus di selesaikan bersama, sesampainya di rumahnya Ilham “ilhan ternyata rumah kamu besar juga iya,oo iya ngomong-ngomong ibu atau ayah kamu kemana?”                                                        “iya begitulah, oo iya-iya entar aku panggilin, mama...mama.....”teriak Ilham                                         mama Ilhampun datang menghampiri Ilham,”Ilham ini siapa?”tanya mama ilham,”ini ma kenalin dia Nadhiva temen dekat aku”jawab Ilham,”oo teman dekat, oo iya orang tuanya kerja apaan?”,tanya mama Ilham,”entar aku tanyakan”                                                                             “oo iya nad orang tua kamu kerja apaan?”tanya Ilham                                                                          “aku sudah tidak punya orang tua, aku hidup sebatang kara”.jawab Nadhiva                                           “kasian iya kamu, terus kamu membiayai kehidupan sehari-hari dapat uang dari mana?”                       “aku bekerja jadi guru horoner”.tiba-tiba saja mama Ilham membisiki Nadhiva.”oo iya nad mending kamu pergi sana jangan dekat-dekat dengan Ilham lagi, karena hanya orang-orang berduit saja yang saya restui, kalau kayak kamu sori-sori saja iya,ENGGAK......!”kata-kata mama Ilham yang sangat pedas. Sungguh hati Nadhiva tertasa sakit sekali, lalu mata Nadhiva langsung berkaca-kaca, kemudian dia bergegaspamit untuk  pulang, agar tidak terjadi masalah. Nadhivapun pulang, kemudian sepertinya Ilham mempunyai perasaan yang tidak mengenakan dengan Nadhiva, di ikutinya Nadhiva dari belakang.memang benar tiba-tiba saja Nadhiva dihadang oleh lima orang yang tidak dikenal, lalu orang tersebut langsung menarget uang kepada Nadhiva, kebetulan pada saat itu Nadhiva tidak mempunyai uang, lalu Nadhiva bilang kalau tidak mempunyai uang ,langsung ditamparnya pipi Nadhiva hingga Nadhiva lemas, lalu tiba-tiba saja Ilham muncul begitu saja untuk menolong Nadhiva , di lawanlah penjahat tersebut, hingga takut lalu lari,”kamu enggak apa-apakan nad?”tanya Ilham,”iya Cuma luka sedikit aja kog,oo iya terimakasih iya Ilham kamu udah nolongin aku, aku sungguh banyak-ba nyak terima kasih iya”.jawab dengan lemas.”luka kamu kayagnya sakit deh itu,ayo aku antar ke kos-kosanmu”tawar Ilham.Nadhivapun mau akhirnya Nadhiva diantar menggunakan mobil,sesampainya di kos-kosan Nadhivapun diobati lukanya dengan Ilham menggunakan obat gosok,Cie...Cie...Cie tambah so sweet aja iya.....                                                                                     “udah enggak sakit lagikan nad?”tanya Ilham                                                                                               “alhamdulillah uda enggak kok, ini semua berkat kamu lo, mungkin kalo enggak ada kamu mungkin nasib aku uda gak baik ea?”ujar Nadhiva                                                                                               “uda enggak usa difikir,uda dulu iya nad aku pamit pulang dulu iya,jaga diri kamu iya kalau butuh bantuan tinggal hubungi aku aja di nomor 087879191440,oce-oce.....?”sambil masuk ke dalam mobil, “iya Ilham makasih iya atas semuanya...!”                                                                     “sama-sama, nad,by......” . Hari ini sungguh hati Nahdhiva  sangat bergunga-bunga sekali, karena orang yang di cintainnya sangat perhatian sekali sama dia.          
             “Ilham-Ilham”panggil papa Ilham                                                                                                                               “iya pa ni ilham lagi jalan”ilham segera menuju kamar papanya                                                                Ilhampun sampai dikamar Papanya.”papa ada papa kok manggil-manggil nama Ilham?”tanya ilham,”papa ingin berbicara sebentar nak,nak kan umur kamu sudah cukup untuk menikah,papa sudah menyiapkan jodoh yang pas buat kamu,apa kamu mau anakku?”                                                          “sebelumnya maaf ayah aku tidak bisa menikahinya,karena aku tidak mencintai dia,lagian aku sudah menemukan orang yang nantinya menjadi istriku”                                                                          “loo siapa nak?”sahut mama Ilham                                                                                                                          “aku sekarang lagi jatuh cinta sama Nadhiva ma?”                                                                                     “HAAA.......Nadhiva,mama tidak setuju..”tegas Mama                                                                            “kenapa ma,cantik uda,solehah uda,baik uda,terus kurang apa lagi????”                                                     “Dia kurang duit....”                                                                                                                                “APAAAA.........?????Mama kenapa sih kalau memandang wanita dilihat dari hartanya, aa gak suka aku kalau kayak gitu-gituan....!”                                                                                                “mau enggak mau kamu tiga hari ini harus menikah dengan putri pemilik perusahaan PT.putri ayu itu, pokoknya kamu harus mau , kalau enggak mau Nadhiva hidupnya akan terus mama siksa jadi  hidup dia terancam, gara-gara kamu.....!”ancam mama  Ilham                                                             lalu Ilham secepatnya menjawab,setelah difikir-fikir dia mau asalkan Nadhiva hidupnya terancam.
        Semua persiapan sudah disiapkan, undanganpun disebarkan,begitu juga Nadhivapun di undang, walau Nadhiva agak kecewa dia tetap datang.pernikahanpun dimulai,saat penghulu mengucapkan SAH.....,tiba-tiba saja,Icha menolaknya,”lho mbak icha ada apa kok pernikahannya dibatalkan?”tanya penghulu                                                                                                      “sebenarnya saya nikah karena saya dipaksa oleh ibu saya,sebenarnya saya tidak menginginkan pernikahan ini terjadi,karena saya tidak mencintai Ilham SAMA SEKALI...!”Tegas Icha                     kemudian Ichapun lari kebelakang,Nadhiva disusul Ilham,mama Ilham,papa Ilham,Ibu Icha.                        “mengapa kamu lakukan ini Cha,mengapa haaa?ayo jawab....!” tanya Nadhiva, Icha pun diam terus diamtanpa bicara sekatapun. “ee Nadhiva jangan pura-pura baik deh kamu pergi sana!!!” usir ibu Icha .” ibu diam......!ibu Nadhiva ini anak tirimu ,mengapa teganya kau mengusir dia dari rumahnya,padahal semua harta yang kita miliki itu, milik Nadhiva semuanya”penjelas Icha                  “apa benar,Ibu sri?tanya papa Ilham                                                                                                      ibu Icha menjawab “IYA betul yang dikatakan anak saya!”                                                                     lalu ibu Icha memeluk tubuh Nadhiva dengan eratnya dengan menangis pula,disusul mamanya Ilham,seusai pelukan tiba-tiba saja Ilham menghampiri mama dan papanya sepertinya Ilham mau bertanya sesuatu,”mama,papa apakah aku boleh menikahi gadis yang kucintai yaitu Nadhiva???”  “TENTU BOLEH,anakku”jawab papa dan mama Ilham dengan serentak                                           lalu Ilham sekarang menghampiri Nadhiva,di pegangnya tangan Nadhiva lalu sambil berkata “Wahai nadhiva gadis pujaan hatiku,apakah kamu mau jadi ISTRI aku...???Tanya Ilham dengan penuh percaya diri. “ IYA aku mau MENIKAH denagan KAMU,jawab Nadhiva agak GEROGI                  Cie...cie....cie.....,lalu keesokan harinya Nadhiva menikah secara SAH,tidak lama kemudian disusul adiknya Icha menikah dengan orang AUSTRALIA,lalu merekapun akhirnya merasakan BAHAGIA yang akan abadi selamanyaaa..............
                                                                                                                    AINUN NADIVA
16 SEPTEMBER 2011






0 komentar:

Posting Komentar

 

Y0u w0rld adalah my w0rld :'D Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template