“ NADHIVA”
Teet…Teet…Teet…Teet…
Bel pulang pun berbunyi, waktu berakhirnya jam sekolah. Hanya lima
anak yang tetap tinggal di dalam kelas karena piket, “eh
nggak terasa ya habis ini kita mau lulus ya . . “, Tanya Icha sambil membawa sapu, ohh ya
Cha habis ini kita mau lulus gak terasa banget ya. “ seru Nadiva. “rencana kamu mau ngelanjutin ke sekolah mana ? “
tanya Nadiva sambil menaruh sapu ke tempat semula.” Ehh temen-temen yuk pulang
udah jam dua ni .” seru Nadiva, Akhirnya ke tiga anak tadi pulang tinggal. Nadiva dan Icha menutup pintu kelas.” Ehh Nad ayo main ke rumah ku.” Tanya Icha, “Emm gimana ya,oche ayo-ayo.” Jawab Nadhiva. “horee….Nadiva baik dehhh.”serhu Icha.
Mereka pun akhirnya ke rumah Icha sambil
berjalan kaki, “huuuff, akhirnya sampai juga” Keluh Nadiva,
“ayo masuk,duduk.” ajak Icha . “iya ni juga masih lagi copot sepatu.” Nadiva pun
masuk. “Wah rumah kamu sederhana tapi unik banget ya, banyak lukisannya.”
komentar Nadiva, “ Ya itu peninggalan almarhum
ayahku, dia dulu seorang seniman yang hebat loh.”
jawab Icha. “Pantesan aja anaknya pinter melukis.”kata Nadiva
memuji. “Hadehh…bisa-bisa aja kamu ini, oh iya
aku panggilkan ibu aku dulu ya.” Seru Icha, Icha pun bergegas ke ruang belakang
tak lama kemudian dia kembali ke ruang tamu bersama ibunya. “Kenalin ini ibu aku,
namanya Sri Rahayu, kamu bisa manggil budhe Sri aja, dia cantik kan seperti
aku?” Tanya Icha. “Tenang aja kamu cantik
kok.” puji Nadiva. “Wah makasih, ohh ya kamu
mau minum apa?” Tanya Icha. “Ahh gak usah
repot-repot.” Jawab Nadiva. “Ayo lah bilang
saja aku bikinin,es jeruk ya?” Icha merayu. “Ya sudah
lah terserah kamu aja,lagian aku haus ni,lumayan seger tu.” Jawab Nadiva sambil
tersenyum meledek. Lalu Icha bergegas pergi ke dapur dan membuat kan es jeruk
untuk Nadiva dan dirinya sendiri.
Beberapa menit kemudian Icha datang dengan membawa dua gelas
es jeruk yang segar. “Nad ini minumnya ayo di minum
dulu .”ajak Icha. “oche, makasih ya Cha.” Jawab Nadiva. “Enaknya ngapain ya ?”
Tanya Icha. “gimana kalau main laptop ku mumpung aku bawa laptop ni.” Tawar
Nadiva. “wah boleh juga tu.” Lalu mereka bermain laptop milik Nadiva, dan
mereka terasa bahagia sekali. Tak lama kemudian, “waduhh udah jam setengah lima
ni, aku harus cabut pulang ni.” Kata Nadiva sambil menutup laptopnya. “aahh
Nadiva ni, ya tapi besok lagi maen ya !” rayu Icha. “Iya insyaallah bila tuhan
menghendaki.” Ledek Nadiva. “Uhh iya dehh terserah.” Lalu Nadiva berpamitan
kepada Ibu Icha yang sedang memasak. Kemudian Nadiva pun pulang dengan jalan
kaki
Sesampainya di rumah Nadiva bergegas masuk ke
kamar, lalu dia bergegas mandi.”tok..tok..tok..”.Ketukan pintu berasal dari
kamar Nadivha, di bukalah pintu,”sayang, ayah punya kejutan buat kamu
lo?”,Tanya ayah nadiva, “wah apaan itu ayah?” Tanya Nadhiva dengan penuh
penasaran,”udah sekarang kamu ganti baju sana yang cantik, ayah tunggu di
depan,cepet ea dikg?”suruh ayah , lalu nadhiva bergegas cepat-cepat ganti
bajunya dengan gaun yang indah, kemudian nadhivha segera ke ayah , merekapun
berangkat ,mereka berangkat menggunakan mobil .
Tiba-tiba saja mobil ayah berhenti didepan
restorant sea food “ ayah kok aku dibawa ke sini, aku kan alergi makanan sea
food.” Panik Nadiva. “ sudahlah diam saja sayang.” Perintah ayah. “loh budhe
Sri, Icha ngapain kalian di sini?” Tanya Nadiva dengan kaget. “loh kamu juga
ngapain di sini?” Tanya balik Icha. “ealah, ternyata
kalian sudah saling kenal ya ?,syukur lah saya tidak perlu untuk menyuruh
kalian kenalan lagi.” Sahut ayah Nadiva. “Mas sepertinya anak kita sahabat
akrab ya?” Tanya ibu Icha kepada ayah Nadiva “iya dik, ohh iya gimana sudah
dipesan kan pakaian pengantin.” “loh siapa yah, yang mau married?” sahut Nadhiva. “adek gini loh sebenarnya, ayah dan
ibunya Icha mau menikah dan apa kalian menyetujuinya?” Tanya ayah Nadiva.
“haaaaaaaaa nikah ?whaaaat? aphaaa ?”jawab serentak Icha dan Nadiva. Icha dan
Nadiva sepertinya bingung dan tak percaya, lalu suasana berubah menjadi hening
tiba-tiba saja Nadiva menyahut “aku terserah ayah aja dehh kalau itu memang
yang terbaik buat ayah, aku setuju-setuju aja.”kata Nadiva. “Oche aku juga
setuju dehhh.”sahut Icha. “loh ibu kapan nikahnya?” Tanya Icha. “iya besok lusa
dek.”jawab Ibu Icha “wa, cepet banget ya,
berarti harus udah siap-siap nih?” kata icha. Lalu ayah Nadhiva memesan
makanan, tiga porsi makanan yang ia pesan,”loh Nadhiva kenapa kamu enggak maem,
lagi diet ya?”tanya Icha,”iie enggak kok aku cuman alergi aja sama makanan sea
food”. Tak lama kemudian mereka pulang karena hari sudah malam.
2 HARI KEMUDIAN
“saya nikahkan Sri Rahayu binti Abdul Wahid
dengan Ridhuan Sodiqin bin Umar Bakri dengan seperangkat alat sholat dan uang
tunai sebesar 150 juta si bayar tunai, sah......” kata bapak penghulu. “
SAH........” semuanya menjawab,
“ALHAMDULILLAH....”,
“Akhirnya, kita jadi keluarga ya ca”
“heem, aku seneng banget deh”
“rasanya aku jadi kebayang, aku
kalau nikah nanti kaya gimana ya?” kata Nadhiva “ya”
“ayo kita hampiri ayah”
ajak Nadhiva “ya”
“kamu kenapa sih, dari tadi aku tanyain jawabannya ya melulu” tanya
Nadhiva dengn curiga, Icha pun masih terdiam saja dia sepertinya membayangkan
sesuatu
“WHOOEYYYYY” bentak Nadhiva,
“eh, iya ada apa
– ada apa?” jawab Icha dengan kaget.
“kamu sih, dari tadi aku tanyain jawabannya, ya melulu. Emang ada apa sih?” tanya Nadhiva, “oh, enggak kok
Cuma tiba-tiba aja aku kefikiran almarhum ayahku, sekarang dia ada di mana ya,
aku kangen banget sama beliau,” jawab Icha dengan mata berkaca-kaca, lalu
dipeluknya badan Nadhiva dengan eratnya, “aku kangen ayah, ayah dimana....?”
Teriak Icha sambil menangis, Nadhiva berusaha melepaskan pelukan itu, lalu tak
lama kemudian, dilepaslah pelukan itu, “ udah jangan menangis Cha kamu masih
punya ayahku, ibumu, dan aku, yang sayang banget sama kamu”, rayu Nadhiva
denagn lembutnya “ oh ya, beneran ta?” tanya Icha dengan menghapus air matanya,
“iya, adikku sayang, hehehe....” lalu Icha pun tersenyum manis “gitu dong
senyum.” Kata Nadhiva.
3
bulan berjalan dengan sangat begitu cepat. Keluarga Nadhiva terlihat sangat
rukun dan bahagia sekali. Tapi pada suatu hari ayah Nadhiva berteriak-teriak
kesakitan sambil memaggil nama Nahiva. Lalu, bibi Inayah pembantu rumah Nadhiva
segera telepon dokter, karena pada saat itu ibu Sri tidak ada di rumah, bibi
Inayah juga menelepon sekolahan Icha dan Nadhiva untuk disuruh cepat pulang, walau sekarang
mereka sedang meghadapi UNAS, ayah Nadhivapun terus memenggil-memanggil nama
Nadhiva, bibi Inayah khawatir karena
dokter yang ditelepon tidak datang-datang, begitu juga dengan ibu Sri ditelepon
tidak bisa, tak lama Nadhiva dan Icha pun datang, “ada apa bi?” tanya Nadhiva
dengan khawatir, bibi pun menarik tangn Nadhiva lalu di bawanya Nadhiva ke
kamar ayah, “ayah, ada apa?” tanya Nadhiva dengan panik. Bu Sri pun datang,
“Nadhiva ada apa ini kok ribut-ribut?”, tanya ibu Sri, “ndak tau, tiba-tiba aja
ayah manggil-manggil namaku” ujar Nadhiva.
Tiba-tiba
suasana menjadi hening, lalu ayah Nadhiva berkata “Nadhiva sini, ayah mau pergi
tolong kamu jaga ibu dan adikmu, warisannya aku berikan sama kamu, tolong
gunakan seperlunya saja. Ayah sayang kamu, Ashadualla illahaillalah
waashaduannamuhammadurrosullahhhh......” kata terakhir ayah.
“AYAH................... JANGAN TINNGALIN NADHIVA, AKU SAYANG AYAH”
terak Nadhiva sambil menangis sekencang mungkin. “innalillahi
wainnalillahirojiun” kata ibu Sri, bibi Inayah, dan Icha dengan mata
berkaca-kaca, lalu dimakamkanlah ayah Nadhiva, Nadhiva masih enggak bisa nerima
kenyataan ini, dia masih terus saja menangis dan menangis, lalu Icha
menghampirinya, kemudian memeluk tubuh Nadhiva dengan eratnya,”sudahlah kak
jangan menangis,apalah gunanya menangis, kalau tidak ada manfaatnya, kakakan
masih punya aku dan ibu disisni yang sangat sama kakak”. Icha berusaha
menenangkan kakaknya, “ tapi adek, aku itu sulit banget tau gak nerima
kenyataan ini?”kata nadhiva dengan memelas, ”enggak kakak aja aku dulu iya
kayag gini,enggak bisa nerima kenyataan waktu ayahku meninggal, tapi sebab
kakak datang dikehidupanku aku jadi bisa melupakan semua masa laluku yang buruk
itu, aku bersyukur bangett deh.......!”ujar Icha
“apa bener...???????”
“iya
kakakku sayang”Nadhivapun lalu tersenyum, akan tetapi tiba-tiba saja Bu Sri
menarik tangan Nadhiva sambil membawa tas ransel,”ee Nadhiva pergi sana, keluar
kau dari rumahku, kamu bukan siapa-siapa akun lagi jadi sebaiknya kamu pergi
sana...!”bentak bu Sri, “mengapa ibu usir Nadiva, dia kan yang mempunyai rumah
ini bu?” sahut Icha. “diam kau nak enngak usah ikut campur urusan ibu!”sahut
ibu Sri.
“ibu Sri,
mengapa kau usir saya, apa salah saya?” tegas Nadhiva.
“berani-berani ya, kau menentang saya mau jadi sok jagoan ea kamu?” lalu di tamparnya Nadhiva hingga
pipinya merah, lalu Nadhiva lari dan pergi entah kemana dia, “kaka.....jangan tinggalkan aku?” teriak
Icha. “kamu masuk kamar sana, tidur bentak bu Sri.
Keesokan
harinya,
Hari
ini SMA Mekar Sari 1 mengumumkan siapakah yang lulus UNAS, dan siapa dapat
nilai tertinggi, tidak disangka ternyata yang tertinggi ialah Nadhiva. Tapi
nampaknya Nadhiva tidak kelihatan lalu dicarinya Nadhiva oleh Icha “ee Robbi
kamu lihat Nadhiva gak?” tanya Icha, “oo, lihat atu
neng, dia mah ada di kantin sendirian tadi” jawab Robbi.
“wa, ocey makasi informasinya” lalu Icha pun bergegas menuju ke kantin,
emang bener Nadhiva ada di kantin di hampirinya Nadhiva, “hey nad, kamu gak
lihat apa papan pengumuman, da berita bagus lho?” ujar Icha. Nadhiva membuang
mukanya, dan dia diam seribu bahasa , tidak menjawab pertanyaan dari Icha,
“kenapa sih diam saja, aku tanya kok enggak di jawab, apa jangan-jangan kamu
marah ya gara-gara yang kemaren”,tanya sekali lagi ,Nadhivapun tetap diam saja,
tidak menjawab pertanyaan Icha,"iya sudah kalau tidak mau jawab,aku pergi
saja!”goda icha ,”eee ee mau kemana,iya oke aku jawab, tapi jangan pergi
iya?”jawab Nadhiva dengan sinis,”na gitu dong,oo iya ini aku bawa sedikit uang
buat kamu, semoga cukup iya?”
“e ee enggak usa repot-repot “Nadhiva berusaha menolaknya,”sudahlah terima
saja,kalau enggak di terima aku pulang lo....!”ancam Icha “ iya SAYANG aku mau
kok, makasih iya, oo iya BTW tadi maksudnya kamu berita bagus itu apa
sih..?”tanya Nadhiva, lalu ditariklah tangan Nadhiva dan dibawalah Nadhiva ke
tempat papan pengumuman tersebut dipajang,”lihat siapa itu yang paling atas
sendiri yang peringkat pertama itu loh..”ujar Icha
“HAAAA........AINUN NADHIVA, waah namaku, apa bener ini, ini enggak
mimpi kan????”kata Nadhiva dengan sangat gembiranya seperti orang stress, HEHEHE.......,”iya
kakak itu kakak,kakak pendapat nilai UNAS terbaik sekota malang”,
“oo iya...? ya ALLAH terima kasih”Nadhiva berterima kasih kepada tuhan
sambil syujud syukur,tak lama kemudian Nadhiva dipanggil oleh kepala sekolah,
satu setengah jampun berlalu, tiba-tiba saja Nadhiva berlari menuju Icha,
kemudian dipeluknya tubuh Icha dengan sangat eratnya, “lo nad ada apa?”tanya
Icha dengan bingungnya,”aku mendapat bea siswa untuk masuk kuliah GRATIS”,perjelas
Nadhiva.”cie...cie....cie Nadhiva, ihir,
aku turut seneng deh kamu berhasil, oo iya aku minta nomer hp kamu dong, biar
kita gampang hubungannya?”
“hmmm..iya-iya catet iya, 081817132230”jawab Nadhiva
“oo ea sekarang kamu tinggal dimana?”,tanya Icha
“aku sekarang tinggal di kos-kosan putri city, yang didekatnya Smpn 14
itu loh, tau enggak?”
“oo ala itu ta, aku tau, insya ALLAH aku kalo ada waktu luang kesana
kok, uda dulu iya aku cabut dulu pulang, by....” sambil mencegat taksi
“oo
iya aku pasti senang kalo kamu datang kesana, ea sudah hati-hati iya”, sambil
melambaikan tangan.
Sebulan
berjalan dengan cepat
Nadhiva
sekarang sudah kuliah dia kuliah sambil bekerja jadi seorang guru honorer, ya
cukup-cukup buat kebutuhan sehari-hari. Ee tidak disangka, Nadhiva sedang jatuh
hati dengan teman kuliahnya, yang bernama Ilham baru pertama kali ini loh....
Nadhiva jatuh cinta sama cowok dalam hidupnya wa, berarti cinta pertama dong,
cie...... “kring...kring....kring” alarm Nadhiva berbunyi tandanya Nadhiva
harus sudah bangu, lalu bergegas mandi, ee gak malah bangun atau apalah malah
tambah alarmnya dibanting terus tidur lagi deh. Tiba-tiba saja hp Nadhiva
bergetar 3kali tandanya ada sms, dibukanya sms tersebut ee tidak taunya dari
Icha, yang sms bacanya (pagi kak, udah jam 6 yuk berangkat, hehehe), “apa? Jam
6 gila......aku kan harus sampai di sekolahan jam setengah tujuh”, Nadhiva pun
bergegas ambil handuk lalu mandi, hebat mandinya cepet banget belum ada lima
menit udah selesai, lalu sudah rapi semuanya, Nadhiva pun berangkat dengan
jalan kaki, Nadhiva terpaksa jalan sambil ngebut, tak lama kemudian hp Nadhiva
bergetar tandantya ada sms dibukanya sms dari Icha lagi, (kak metjalan ya,
hehehe) sangking seriusnya baca sms setelah dia menoleh ke depan
BRAKKK.........AAAAH..... buku bawaan Nadhiva jatuh semua. Dia mau marah sama
orang yang menabraknya, setelah dilihat ternyata itu pujaan hatinya,
cie......swet-swet.... sambil mengambil buku bawaan mereka yang pada jatuh
semua, mereka saling bertatap muk`. Weeee.....pandangan pertama ni ye..... lalu
cowok tadi itu mengulurkan tangannya sambil berkata “maafin aku ya....?”
“oh iya, iya ini juga salahku kok...?”
“udah-udah jangan nyalahin diri, btw kamu kelas berapa?” sambil jalan
berdua. “aku
kelas 1a, sedangkan kamu?”
“wah, sama berarti kita sekelas, oh iya perkenalin nama aku Ilham, nama
kamu siapa?” “wah, nama yang bagus iyah, kalau nama
aku Nadhiva” tanpa menghiraukan waktu. Untung saja waktu mereka masuk materi
yang akan dibahas segera dimulai, lalu mereka pun duduk dibangku paling
belakang, kebetulan bangku paling belakang ada dua bangku, jadi bangku tersebut
ditempati oleh mereka.
Tak lama kemudian materipun selesai, Ilham mengajak Nadhivha kerumahnya,
karena ada tugas yang harus di selesaikan bersama, sesampainya di rumahnya
Ilham “ilhan ternyata rumah kamu besar juga iya,oo iya ngomong-ngomong ibu atau
ayah kamu kemana?”
“iya begitulah, oo iya-iya entar aku panggilin, mama...mama.....”teriak
Ilham
mama Ilhampun datang menghampiri Ilham,”Ilham ini siapa?”tanya mama
ilham,”ini ma kenalin dia Nadhiva temen dekat aku”jawab Ilham,”oo teman dekat,
oo iya orang tuanya kerja apaan?”,tanya mama Ilham,”entar aku tanyakan”
“oo iya nad orang tua kamu kerja apaan?”tanya Ilham
“aku sudah tidak punya orang tua, aku hidup sebatang kara”.jawab Nadhiva
“kasian iya kamu, terus kamu membiayai kehidupan sehari-hari dapat uang
dari mana?” “aku
bekerja jadi guru horoner”.tiba-tiba saja mama Ilham membisiki Nadhiva.”oo iya
nad mending kamu pergi sana jangan dekat-dekat dengan Ilham lagi, karena hanya
orang-orang berduit saja yang saya restui, kalau kayak kamu sori-sori saja
iya,ENGGAK......!”kata-kata mama Ilham yang sangat pedas. Sungguh hati Nadhiva
tertasa sakit sekali, lalu mata Nadhiva langsung berkaca-kaca, kemudian dia
bergegaspamit untuk pulang, agar tidak
terjadi masalah. Nadhivapun pulang, kemudian sepertinya Ilham mempunyai
perasaan yang tidak mengenakan dengan Nadhiva, di ikutinya Nadhiva dari
belakang.memang benar tiba-tiba saja Nadhiva dihadang oleh lima orang yang
tidak dikenal, lalu orang tersebut langsung menarget uang kepada Nadhiva,
kebetulan pada saat itu Nadhiva tidak mempunyai uang, lalu Nadhiva bilang kalau
tidak mempunyai uang ,langsung ditamparnya pipi Nadhiva hingga Nadhiva lemas,
lalu tiba-tiba saja Ilham muncul begitu saja untuk menolong Nadhiva , di
lawanlah penjahat tersebut, hingga takut lalu lari,”kamu enggak apa-apakan
nad?”tanya Ilham,”iya Cuma luka sedikit aja kog,oo iya terimakasih iya Ilham
kamu udah nolongin aku, aku sungguh banyak-ba nyak terima kasih iya”.jawab
dengan lemas.”luka kamu kayagnya sakit deh itu,ayo aku antar ke
kos-kosanmu”tawar Ilham.Nadhivapun mau akhirnya Nadhiva diantar menggunakan
mobil,sesampainya di kos-kosan Nadhivapun diobati lukanya dengan Ilham
menggunakan obat gosok,Cie...Cie...Cie tambah so sweet aja iya.....
“udah enggak sakit lagikan nad?”tanya Ilham
“alhamdulillah uda enggak kok, ini semua berkat kamu lo, mungkin kalo
enggak ada kamu mungkin nasib aku uda gak baik ea?”ujar Nadhiva
“uda enggak usa difikir,uda dulu iya nad aku pamit pulang dulu iya,jaga
diri kamu iya kalau butuh bantuan tinggal hubungi aku aja di nomor
087879191440,oce-oce.....?”sambil masuk ke dalam mobil, “iya Ilham makasih iya
atas semuanya...!”
“sama-sama, nad,by......” . Hari
ini sungguh hati Nahdhiva sangat
bergunga-bunga sekali, karena orang yang di cintainnya sangat perhatian sekali
sama dia.
“Ilham-Ilham”panggil papa Ilham
“iya
pa ni ilham lagi jalan”ilham segera menuju kamar papanya
Ilhampun sampai dikamar Papanya.”papa ada papa kok manggil-manggil nama
Ilham?”tanya ilham,”papa ingin berbicara sebentar nak,nak kan umur kamu sudah
cukup untuk menikah,papa sudah menyiapkan jodoh yang pas buat kamu,apa kamu mau
anakku?”
“sebelumnya maaf ayah aku tidak bisa menikahinya,karena aku tidak
mencintai dia,lagian aku sudah menemukan orang yang nantinya menjadi
istriku”
“loo siapa nak?”sahut mama Ilham “aku
sekarang lagi jatuh cinta sama Nadhiva ma?”
“HAAA.......Nadhiva,mama tidak setuju..”tegas Mama
“kenapa ma,cantik uda,solehah uda,baik uda,terus kurang apa
lagi????”
“Dia kurang duit....” “APAAAA.........?????Mama
kenapa sih kalau memandang wanita dilihat dari hartanya, aa gak suka aku kalau
kayak gitu-gituan....!” “mau
enggak mau kamu tiga hari ini harus menikah dengan putri pemilik perusahaan
PT.putri ayu itu, pokoknya kamu harus mau , kalau enggak mau Nadhiva hidupnya
akan terus mama siksa jadi hidup dia
terancam, gara-gara kamu.....!”ancam mama
Ilham
lalu Ilham secepatnya menjawab,setelah difikir-fikir dia mau asalkan
Nadhiva hidupnya terancam.
Semua persiapan sudah disiapkan, undanganpun disebarkan,begitu juga
Nadhivapun di undang, walau Nadhiva agak kecewa dia tetap datang.pernikahanpun
dimulai,saat penghulu mengucapkan SAH.....,tiba-tiba saja,Icha menolaknya,”lho
mbak icha ada apa kok pernikahannya dibatalkan?”tanya penghulu
“sebenarnya saya nikah karena saya dipaksa oleh ibu saya,sebenarnya saya
tidak menginginkan pernikahan ini terjadi,karena saya tidak mencintai Ilham
SAMA SEKALI...!”Tegas Icha
kemudian Ichapun lari kebelakang,Nadhiva disusul Ilham,mama Ilham,papa
Ilham,Ibu Icha.
“mengapa kamu lakukan ini Cha,mengapa haaa?ayo jawab....!” tanya
Nadhiva, Icha pun diam terus diamtanpa bicara sekatapun. “ee Nadhiva jangan
pura-pura baik deh kamu pergi sana!!!” usir ibu Icha .” ibu diam......!ibu
Nadhiva ini anak tirimu ,mengapa teganya kau mengusir dia dari rumahnya,padahal
semua harta yang kita miliki itu, milik Nadhiva semuanya”penjelas Icha “apa benar,Ibu sri?tanya papa
Ilham
ibu Icha menjawab “IYA betul yang dikatakan anak saya!” lalu
ibu Icha memeluk tubuh Nadhiva dengan eratnya dengan menangis pula,disusul
mamanya Ilham,seusai pelukan tiba-tiba saja Ilham menghampiri mama dan papanya
sepertinya Ilham mau bertanya sesuatu,”mama,papa apakah aku boleh menikahi
gadis yang kucintai yaitu Nadhiva???”
“TENTU BOLEH,anakku”jawab papa dan mama Ilham dengan serentak lalu
Ilham sekarang menghampiri Nadhiva,di pegangnya tangan Nadhiva lalu sambil
berkata “Wahai nadhiva gadis pujaan hatiku,apakah kamu mau jadi ISTRI
aku...???Tanya Ilham dengan penuh percaya diri. “ IYA aku mau MENIKAH denagan
KAMU,jawab Nadhiva agak GEROGI
Cie...cie....cie.....,lalu keesokan harinya Nadhiva menikah secara SAH,tidak
lama kemudian disusul adiknya Icha menikah dengan orang AUSTRALIA,lalu
merekapun akhirnya merasakan BAHAGIA yang akan abadi selamanyaaa..............
AINUN NADIVA
16 SEPTEMBER 2011
0 komentar:
Posting Komentar